Ada
orang yang dipahamkan terhadap makna al-Qur’an, begitulah cara Allah
menjaga firman-Nya. Ada orang yang dihafidzkan redaksional al-Qur’an,
begitulah cara Allah menjaga kalam-Nya. Ada orang yang dimudahkan dalam
ilmu Makhorijul Huruf sehingga mengerti setiap perbedaan lafadz
hijaiyyah al-Qur’an, begitulah cara Allah menjaga kemurnian wahyu-Nya.
Ada orang yang hatinya senantiasa didekatkan pada al-Qur’an, lisannya selalu berdzikrullah dengan al-Qur’an maka begitulah cara Allah menjaga keberadaan hadist-Nya.
Ada
orang yang senantiasa siap mati demi menjaga al-Qur’an dari kehinaan
dan penistaan, maka begitulah cara Allah menjaga qolam-Nya. Ada orang
yang menemukan bermacam metode penghafalan, pembelajaran hingga
pemahaman al-Qur’an dan begitulah cara Allah menjaga Al-Basha’ir-Nya.
Ada orang yang hari-harinya disibukkan dengan berbagai eksperimen
dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka membuktikan setiap
penjelasan al-Qur’an dari sudut kacamata sains modern, maka begitulah
cara Allah menjaga al-Huda-Nya.
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (Surah Al-Hijr [15] ayat 9)
Al-Qur’an selalu menjadi kemukjizatan sepanjang masa, lintas jaman dan abad. Tak pernah ada diatas jagad raya ini sebuah kitab yang setiap katanya memberikan ektasi sebegitu hebat pada diri manusia. Tak pernah ada selainnya disemesta raya ini, sebuah kitab yang setiap katanya dihafal dan dipahami mulai dari cara membacanya, mengingat huruf demi hurufnya sampai pengamalannya seperti terhadap al-Qur’an. Dan itu bukan hanya oleh satu atau dua orang tertentu namun oleh ratusan ribu orang sepanjang masanya.
Lihatlah, setiap tahun selalu bermunculan para hafidz dan hafidzoh al-Qur’an, setiap tahun selalu bermunculan para da’i dan da’iyah yang mentabligkan al-Qur’an, setiap tahun selalu hadir para mujahidin dan mujahidah al-Qur’an. Disetiap daerah dan tempat bahkan disetiap jenjang umur.
Tak percaya
tapi nyata saat dikatakan ada seorang anak kecil berusia 5 tahun sudah
hafal 29 juz al-Qur’an. Tak percaya tapi nyata saat melihat para
santri-santri cilik dalam tayangan Hafidz Qur’an secara terbuka di
televisi mampu menyambung ayat demi ayat yang surahnya ditanyakan secara
acak oleh para ulama.
Sekali lagi,
Maha Benar Allah dengan semua penciptaan-Nya. Maha Benar Allah yang
telah mengutus Rasul-Nya, Muhammad SAW sebagai seorang Nabi akhir jaman.
La Nabiyaba’da.
Subhanallah.
Fabi ayyi aalaa i robbikumaa tukadzdzibaan
Maka ni’mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Celakalah orang yang ingkar terhadap ajaran-Nya, sesatlah orang yang mendengking pada para Rasul-Nya. Sungguh telah jelas mana jalan yang benar dan mana pula jalan yang bengkok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar