Dai 'Abdullah bin Mas’ud RA, dia berkata : Bulan terbelah jadi dua di
masa Rasulullah SAW, lalu Nabi SAW bersabda, "Saksikanlah”. HR. Bukhari
juz 4, hal. 186]
Dari Anas, dia bercerita kepada orang-orang : Sesungguhnya
penduduk Makkah pernah meminta Rasulullah SAW untuk memperlihatkan
tanda kekuasaan Allah (mu'jizat), maka beliau memperlihatkan kepada
mereka terbelahnya bulan. [HR. Bukhari juz 4, hal. 186]
Dari Ibnu 'Abbas, dia berkata : Ada seorang 'Arab gunung datang
kepada Rasulullah SAW lalu berkata, "Dengan dasar apa aku mengetahui
bahwa engkau adalah seorang Nabi ?". Beliau bersabda, "Kalau aku
panggil dahan ini dari pohon kurma ini, apakah kamu bersaksi bahwa aku
adalah utusan Allah". Lalu dahan itu turun dari pohon kurma, sehingga
jatuh di hadapan beliau, kemudian beliau bersabda, "Kembalilah !". Maka
dahan itupun kembali, kemudian orang 'Arab gunung itupun masuk Islam.
[HR. Tirmidzi juz 5, hal. 254, no. 3707, hadits hasan gharib shahih]
Dari 'Ali bin Abu Thalib, dia berkata : Kami bersama Rasulullah SAW
di Makkah, lalu kami keluar kepinggiran kota, maka tidaklah gunung
maupun pepohonan yang menjumpai beliau ketika itu melainkan ia
mengucap "Assalaamu 'alaika ya Rasulallah". [HR. Tirmidzi juz 5, hal.
253, no. 3705, dla’if, karena dalam sanadnya ada perawi bernama ‘Abbad
bin Abi Yazid, ia majhul dan perawi bernama Al-Walid bin Abi Tsaur, ia
munkarul hadits]
Dari Samurah bin Jundab, dia berkata : Kami pernah berada
bersama Rasulullah SAW bergantian mengambil makanan dari suatu nampan
sejak pagi sampai malam, datang dan pergi sepuluh orang sepuluh
orang (bergantian). Kami bertanya, "Dari mana nampan itu ditambah
makanan ?". Beliau bersabda, "Kenapa kamu heran, tidaklah nampan itu
ditambah makanan melainkan dari sana". Dan beliau memberi isyarat
dengan tangan beliau ke langit. [HR. Tirmidzi juz 5, hal. 253, no. 3704,
hadits hasan shahih]
Dari 'Abdur Rahman bin Abu Bakar, ia berkata : Kami seratus tiga
puluh orang sedang bersama Nabi SAW. Beliau bersabda, "Apakah
salah seorang diantara kalian ada yang mempunyai makanan ?". Ternyata
ada seorang yang mempunyai satu sha' gandum atau setara itu, lalu
dibuat adonan. Kemudian datang seorang laki-laki musyrik tinggi dan
kusut rambutnya menggiring kambing. Nabi SAW bertanya, "Ini akan dijual
atau diberikan (dihadiahkan) ?". Orang itu menjawab, "Tidak, tetapi
dijual". Lalu Rasulullah SAW membeli seekor kambing darinya. Kemudian
disembelih, dan Rasulullah SAW menyuruh mengambil hatinya untuk
dipanggang. 'Abdur Rahman bin Abu Bakar berkata, "Demi Allah, tidaklah
dari seratus tiga puluh orang itu kecuali Rasulullah SAW memberinya
sepotong-sepotong dari hati kambing tersebut. Jika orang itu ada, maka
Rasulullah SAW memberinya. Dan kalau orangnya tidak ada, Rasulullah
SAW menyimpankannya". ('Abdur Rahman berkata), "Makanan itu dibagi
dalam dua nampan. Kami semua makan dari kedua nampan itu, dan
kami semuanya kenyang. Dan sisa yang ada pada kedua nampan itu lalu
aku bawa ke atas unta". [HR. Muslim juz 3, hal. 1626]
Dari Jabir, ia berkata, "Bahwasanya Ummu Malik pernah memberikan hadiah
minyak samin kepada Nabi SAW dalam sebuah wadah miliknya. Kemudian
anak-anak Ummu Malik datang meminta lauk pauk karena
mereka tidak mempunyai lauk pauk untuk makan. Lalu Ummu Malik mencari
wadah yang pernah ia pergunakan untuk memberi hadiah minyak samin kepada
Rasulullah SAW. Dan didapatinya di situ masih ada minyak samin. Ummu
Malik selalu membuat lauk dengan minyak samin itu di rumahnya sehingga
ia memerasnya, lalu dia datang kepada Nabi SAW, maka beliau bertanya:
"Apakah kamu peras habis wadah itu ?". Jawab Ummu Malik, "Ya”. Beliau
bersabda, "Seandainya kamu tinggalkan sedikit, tentu minyak itu akan ada
terus dan kamu dapat mempergunakannya”. [HR. Muslim juz 4, hal. 1784]
Dari Jabir, ia berkata, "Bahwasanya ada seorang laki-laki datang
kepada Nabi SAW meminta makanan kepada beliiau, lalu beliau
memberinya setengah keranjang gandum. Kemudian orang tersebut setiap
hari makan dari gandum itu bersama isteri dan tamu-tamunya, sehingga
pada suatu hari dia menakar gandum itu. Lalu dia datang kepada Nabi SAW.
Maka beliau bersabda, "Seandainya kamu tidak menakarnya, tentu kamu
akan dapat makan gandum itu selamanya”. [HR. Muslim juz 4, hal. 1784]
Dari 'Abdur Rahman bin Abu Bakar RA, dia berkata : Sesungguhnya
para penghuni Shuffah (orang-orang yang tinggal di belakang masjid)
adalah orang-orang faqir. Pada suatu hari Nabi SAW bersabda, "Siapa
yang punya makanan untuk dua orang, maka hendaklah dia mengajak
orang yang ketiga. Dan siapa yang punya makanan untuk empat orang,
maka hendaklah dia mengajak orang yang kelima atau keenam
(atau sebagaimana yang beliau sabdakan)". Lalu Abu Bakar datang
denganmembawa tiga orang dan Nabi SAW keluar dengan sepuluh
orang, sedangkan Abu Bakar membawa tiga orang. 'Abdur Rahman bin
Abu Bakar berkata, "(Isi rumahku) adalah aku, ayahku dan ibuku". Aku
(perawi) tidak tahu apakah 'Abdur Rahman menyebutkan, "Istriku dan
pelayanku yang (melayani) antara rumah tanggaku dan rumah tangga Abu
Bakar". Dan sesungguhnya Abu Bakar makan malam di sisi Nabi SAW, lalu
dia tinggal di situ hingga shalat 'Isyak (bersama Nabi). Maka Abu
Bakar pulang (dengan membawa tiga orang) dan tetap di rumah
hingga Rasulullah SAW makan malam, (lalu dia kembali kepada Rasulullah
SAW). Kemudian dia pulang (ke rumahnya) sesudah berlalu sebagian
waktu malam. Istri Abu Bakar bertanya kepadanya, "Apakah yang
menahan kamu sehingga berlama-lama meninggalkan tamumu itu ?". Abu
Bakar berkata, "Apakah kamu sudah menjamu mereka ?". Istri Abu
Bakar menjawab, "Mereka tidak mau (makan) sehingga kamu datang".
Mereka (tuan rumah) telah mempersilakan kepada para tamu itu, tetapi
mereka para tamu tidak mau makan sebelum Abu Bakar datang. Maka aku
('Abdur Rahman bin Abu Bakar) menghindar dan bersembunyi (takut kepada
Abu Bakar), lalu Abu Bakar berkata, "Hai bodoh". Abu Bakar
menjelek-jelekkan dan mencaci ('Abdur Rahman). Dan kepada para tamu itu
ia berkata, "Makanlah kalian", dan ia (Abu Bakar) berkata, "Aku tidak
akan memakannya selama-lamanya". ('Abdur Rahman) berkata, "Demi
Allah, tidaklah kami mengambil satu suap kecuali dari bawahnya
bertambah lebih banyak sehingga mereka semua kenyang, dan makanan itu
menjadi lebih banyak daripada sebelumnya". Lalu Abu Bakar
memperhatikannya, tiba-tiba makanan itu masih sebanyak sebelumnya atau
lebih banyak lagi. Lalu Abu Bakar berkata kepada istrinya, "Hai saudara
perempuan bani Firas, (apakah ini) ?". Istrinya berkata, "Sungguh demi
penghibur hatiku, sungguh (makanan) itu sekarang lebih banyak daripada
sebelumnya lipat tiga kalinya". Lalu Abu Bakar memakannya, dan ia
berkata, "Sesungguhnya Itu adalah syaithan, yakni yang mendorong ia
bersumpah (tidak mau makan)". Kemudian dia memakan sesuap. Kemudian
dia membawa makanan itu kepada Nabi SAW sehingga makanan itu berada pada
beliau. Dan waktu itu terjadi perjanjian (gencatan senjata) antara kami
dengan suatu kaum, lalu habis masanya, lalu kami membentuk dua belas
kelompok beserta ketua masing-masing, walloohu a'lam. Ada berapa orang
untuk setiap kelompok, tetapi yang jelas beliau (Nabi SAW) membekali
mereka (dengan makanan itu). 'Abdur Rahman berkata, "Mereka semuanya
memakan dari makanan itu". HR. Bukhari juz 4, hal. 172]
Bersambung………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar