“Allah Swt meletakkan dengan rahasia
enam hal pada enam perkara, yaitu:
1. Allah Swt merahasiakan ridha-Nya diantara ketaatan hamba.
Di antara semua ketaatan yang hamba
lakukan, Dia letakkan ridha-Nya pada hamba tersebut secara rahasia agar setiap
hamba bersungguh-sungguh menjalankan ketaatan. Maka, tidak sepantasnya engkau
remehkan mengerjakan ketaatan yang (tampak) kecil, siapa tahu disitu Allah Swt
letakkan ridha-Nya padamu). Sayidina Umar bin Khattab R.a adalah Mukmin yang
dahsyat menjalani ketaatan kepada Allah Swt. Beliau adalah Sahabat Nabi
Muhammad Saw. Kokoh dalam iman. Hidup zuhud. Dipilih kemudian menjadi khalifah,
beliau memimpin dengan ‘adil. Berkata dengan benar, bahkan Nabi Muhammad Saw
bersabda (menjamin) setiap ucapan Umar bin Khattab R.a pasti benar. Sangat
cerdas.
Nabi Muhammad Saw bersabda bahwa
Umar bin Khattab R.a dikaruniai oleh Allah Swt bisa tahu ayat (tertentu)
Al-Qur’an bakal turun. Setelah wafat, beliau hadir dalam mimpi para Sahabat dan
mengabarkan betapa Allah Swt meridhainya karena pernah membelas-kasihi
seekor burung pipit yang lemah.
Imam Ghazali adalah ulama besar
penghidup ilmu agama dan Hujjatul Islam. Baliau sangat kuat mengerjakan
ketaatan kepada Allah Swt. Beliau (berkat dikaruniai Allah Swt mampu “melipat
waktu”) dalam sehari menunaikan ribuan shalat sunnah dan mengkhatamkan
Al-Qur’an ditambah kesibukan menulis kitab. Diriwayatkan, setelah Imam Ghazali
wafat, Allah Swt ridha kepada beliau lantaran amal kebajikan menahankan diri
mencelupkan pena ke dalam tinta hingga seekor lalat bisa berkecukupan mereguk
tinta yang beliau pakai menulis kitab.
Demikianlah bila Allah Swt meridhai
seorang hamba. Allah Swt letakkan secara rahasia di antara sekian
ketaatan-ketaatan yang hamba itu kerjakan hingga ketaatan yang (tampak) kecil.
Ribuan ketaatan telah dikerjakan Sayidina Umar bin Khattab R.a atau Imam
Ghazali, namun Allah Swt justru mengaruniai ridha-Nya atas ketaatan yang
(tampak) remeh hamba.
Ketaatan kecil laksana pemantik api.
Ketaatan yang besar-besar bagai bensin. Pemantik api menyalakan bensin hingga
mesin pun bergerak. Bila tak ada bensin, pemantik bakal sia-sia saja
memercikkan api karena tak beroleh apa pun. Sebaliknya, bila bensin tersedia
banyak namun pemantiknya tidak ada maka bensin yang banyak tadi tidak akan
menyala menggerakkan mesin.
Ketaatan yang besar dan ketaatan
yang kecil/remeh, keduanya sekaligus mesti dikerjakan. Andai Sayidina Umar bin
Khattab R.a atau Imam Ghazali tidak (meski mustahil) mengerjakan
ketaatan-ketaatan yang besar-besar kepada Allah Swt niscaya Dia tidak akan
menganugerahkan ridha-Nya (dengan ridha yang Dia letakkan atas ketaatan yang
kecil).
Ridha kepada hamba Dia letakkan atas
ketaatan tertentu diantara ketaatan-ketaatan (besar atau kecil) yang hamba itu
kerjakan. Ridha Allah Swt juga diberikan berbeda antara hamba satu dengan hamba
yang lain. Ketahuilah, surga memiliki banyak pintu masuk (ada pintu shalat,
zakat, puasa, haji, berbelas kasih, jihad, mengaji ilmu agama, jujur, dan
ribuan pintu lainnya). Setiap pintu masuk surga tersebut diperuntukkan bagi
rombongan hamba menurut ketaatan masing-masing yang diridhai Allah Swt .
2. Allah menyembunyikan murka-Nya
dalam kemaksiatan seorang hamba-Nya.
Tujuannya adalah agar
hamba-hamba-Nya selalu berupaya dengan seluruh daya dan upaya meninggalkan
kemaksiatan dan takut terjerumus ke dalam lembah kemaksiatan itu. Meskipun
kemaksiatan itu hanyalah kemaksiatan yang sangat kecil, karena bisa saja dengan
kemaksiatan yang sangat kecil itu justru terdapat murka Allah Swt. Memang dalam
beberapa kasus Allah Swt menampakkan kemurkaan-Nya, seperti orang yang sedang
mabuk tiba-tiba tersambar petir padahal tidak ada hujan dan cuaca yang cerah.
Atau ketika sedang bermesraan dengan bukan pasangan yang dihalalkan tiba-tiba
meninggal dunia. Namun, kasus-kasus seperti itu hanyalah sebagian kecil saja
dan mayoritas kemurkaan Allah Swt dirahasiakan oleh Allah Swt.
3. Allah Swt menyembunyikan kapan
Malam Lailatul Qadar muncul di bulan Ramadhan.
Dengan merahasiakan datangnya Malam
Lailatul Qadar ini diharapkan dapat memberikan semangat kepada orang-orang yang
beriman untuk selalu menghidupkan bulan Ramadhan baik siang maupun malam selama
satu bulan penuh, agar dapat melahirkan ketakwaan dalam diri sesuai dengan
tujuan pelaksanaan puasa Ramadhan (QS. Al-Baqarah [2]: 183). Kerahasiaan Malam
Lailatul Qadar ini memang cukup beralasan, karena nilainya lebih baik dari 1000
bulan atau setara dengan 83 tahun 4 bulan (QS. Al-Qadr [97]: 1-5).
4. Allah Swt menyembunyikan
keberadaan para wali di antara manusia.
Agar setiap orang selalu menghormati
orang lain dan tidak mudah meremehkan orang lain karena status sosial yang
disandangnya. Siapa tahu, orang yang diremehkan itu adalah wali Allah
Swt.
5. Allah Swt menyembunyikan kapan
datangnya kematian kepada seseorang.
Sebenarnya ini merupakan sebuah cara
agar manusia selalu mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian dengan selalu
taat beribadah kepada Allah Swt dan melaksanakan sunnah Rasulullah Saw. Namun,
masih banyak yang melupakan persiapan menyambut kedatangan maut yang pasti akan
menjemput. Buktinya, masih banyak yang bermaksiat kepada Allah Swt dan tidak
mengikuti sunnah Rasulullah Saw. Korupsi merajalela, perselingkuhan,
perzinahan, mabuk-mabukkan, mencuri, meninggalkan shalat lima waktu, tidak
mengeluarkan zakat, tidak mau berpuasa Ramadhan dan kemaksiatan lainnya yang
dapat dengan jelas kita lihat dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kita.
Mudah-mudahan kita termasuk golongan yang mempersiapkan kedatangan kematian
itu.
6. perkara yang dirahasiakan
oleh Allah Swt yang keenam adalah Ash-Shalatul Wustha (shalat yang
paling utama) dalam shalat lima waktu.
Supaya setiap orang muslim
senantiasa memelihara shalat lima waktunya dengan baik.
Pada intinya semua perkara yang
dirahasiakan oleh Allah Swt bertujuan agar hamba-Nya selalu berupaya untuk
beribadah kepada Allah Swt, melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya
tanpa terkecuali. Dan tentunya disempurnakan dengan mengikuti dan melaksanakan
sunnah Rasulullah Saw. Mudah-mudahan dapat menambah keimanan dan ketakwaan kita
kepada Allah Swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar