Salam

Salam

Jumat, 20 Desember 2013

Pesan Wasiat Rasulullah Saw Kepada Sayyidina Ali Bin Abu Thalib R.a


Inilah Pesanan dan Wasiat Baginda Nabi Muhammad Saw kepada Sayyidina Ali bin Abu Thalib R.a.
Wasiat yang sangat menarik dan boleh dijadikan bahan renungan bersama,
Adalah wasiatnya kepada menantu Baginda Nabi Muhammad Saw yaitu Sayyidina Ali bin Abu Thalib R.a. Sungguh wasiat itu khusus kepada Ali, namun kita sebagai Muslim, perlu menjadikannya sebagai i’tibar sehingga menjadikannya amalan.

“Wahai Ali, bagi orang mukmin ada tiga tanda yaitu:

1. Tidak terpaut hatinya pada harta benda dunia;
2. Tidak terpesona dengan bujuk rayu;
3. Benci terhadap perbualan dan perkataan sia-sia.

“Wahai Ali, bagi orang alim itu ada tiga tanda yaitu:
1. Jujur dalam berkata-kata;
2. Menjauhi segala yang haram;
3. Merendah diri.

“Wahai Ali, bagi orang yang jujur ada tiga tanda yaitu:
1. Merahasiakan ibadahnya;
2. Merahasiakan sedekahnya;
3. Merahasiakan ujian yang menimpanya;

Wahai Ali, bagi orang yang takwa itu ada tiga tanda yaitu:
1. Takut berlaku dusta dan keji.
2. Menjauhi kejahatan.
3. Memohon yang halal karena takut jatuh dalam keharaman.

Wahai Ali, bagi ahli ibadah itu ada tiga tanda yaitu:
1. Mengawasi dirinya.
2. Menghisab dirinya.
3. Memperbanyakkan ibadah kepada Allah.

Selanjutnya…”
Ibnu Abbas meriwayatkan, bahwa Ali berkata: “Pada hari perkawinan dengan Fatimah Az-Zahra R.ha, Rasulullah Saw bersabda kepadaku, mengutarakan 13 wasiat khusus untukku yaitu:
  1. “Wahai Ali, takutilah engkau daripada memasuki” tempat mandi (Hammam) tanpa memakai kain separas pinggang. Bahwasanya barang siapa memasuki tempat mandi tanpa kain separas pinggang, maka dia mendapat laknat (Mal’un).
  2. “Wahai Ali, janganlah engkau ‘memakai cincin pada jari telunjuk dan tengah’. Sesungguhnya itu adalah apa yang dilakukan oleh kaum Luth.
  3. “Wahai Ali, sesungguhnya Allah Swt mengagumi hamba-Nya yang melafadzkan istighfar: “Rabighfirli fainnahu la yaghfirul-zunuba illa Anta” (Tuhanku, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampunkan dosa melainkan Engkau). Allah Swt lalu berfirman: “Hai malaikat-Ku, sesungguhnya hamba-Ku ini mengetahui bahwasanya tiada yang mengampunkan dosa melainkan Aku. Hai malaikat-Ku: Jadilah saksi, bahwasanya aku telah mengampuni dia.”
  4. “Wahai Ali, takutlah engkau dari berdusta. Bahwasanya berdusta itu menghitamkan muka dan disuratkan oleh Allah Swt sebagai Kazzab (pendusta). Dan, bahwasanya benar itu memutihkan muka dan disuratkan oleh Allah Swt sebagai Sadiq.
    Ketahuilah engkau, Wasiat Rasulullah kepada Sayyidina Ali bahwasanya Sidq (benar) itu berkat dan Kizb (dusta) itu celaka.
  5. “Wahai Ali, peliharalah diri engkau daripada mengumpat dan mengadu-domba.
    Bahwasanya orang berbuat demikian itu diwajibkan ke atasnya seksaan kubur dan menjadi penghalang kepadanya di pintu syurga.

  6. “Wahai Ali, janganlah engkau bersumpah dengan nama Allah, serta ada dusta atau benar, kecuali dalam keadaan darurat, dan janganlah menjadikan Allah Swt sebagai permainan untuk sumpah bagimu. Sesungguhnya Allah Swt tidak mensucikan dan juga tidak mengasihani orang yang bersumpah dusta atas nama-Nya.”Wahai Ali, janganlah engkau mencita-citakan rezeki untuk hari esok. Bahwasanya Allah Swt mendatangkan rezeki untukmu setiap hari.
  7. “Wahai Ali, takutlah engkau dari berbantah-bantah dan berkelahi dengan Makihamun dan sumpah-serapah. Bahwasanya perbuatan itu pada awalnya jahil yang pada akhirnya hanya menimbulkan penyesalan.
  8. “Wahai Ali, senantiasalah engkau bersugi dan mencungkil gigi. Bahwasanya bersugi itu menyucikan mulut, mencerahkan mata dan diridhai Allah. Mencungkil gigi itu dikasihi malaikat karena malaikat sangat tidak senang dengan bau mulut dari sisa-sisa makanan pada celah gigi yang tidak dicungkil selepas makan.
  9. “Wahai Ali, janganlah engkau melayani rasa marah. Apabila timbul rasa marah, duduklah engkau dan fikirkanlah mengenai kekuasaan serta kesabaran Allah atas hamba-Nya. Pertahankan dirimu dari dikuasai amarah, dan kembalilah engkau pada kesabaran.
  10. “Wahai Ali, perhitungkan (Tahassub) segala karunia Allah yang telah engkau nafkahkan untuk dirimu dan keluargamu, niscaya engkau peroleh peruntukan dari Allah.
  11. “Wahai Ali, apa yang engkau benci pada dirimu, maka engkau bencikan juga pada diri saudaramu dan apa yang engkau kasih pada dirimu maka engkau kasihkan juga pada diri saudaramu, yakni engkau hendaklah berlaku adil dalam memberi hukuman. Maka dengan demikian , engkau dikasihi seluruh isi langit dan bumi.
  12. “Wahai Ali, perbaikilah perhubungan antar penduduk sekampung dan antara ahli rumah engkau. Hiduplah dengan mereka sekalian dengan rasa persahabatan dan kekeluargaan, niscaya disuratkan derajad yang tinggi bagi engkau.
  13. ” Wahai Ali, peliharalah pesannku (wasiatku). Engkau akan peroleh kemenangan dan kelepasan. Insya-Allah.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar