Dari Abu Dhobyan, ia berkata : Saya mendengar Usamah bin Zaid
bin Haritsah RA menceritakan, ia berkata : Rasulullah SAW pernah
mengutus (pasukan) kami ke perkampungan Huruqat dari suku Juhainah. Lalu
kami menyerang mereka di pagi buta dan berhasil mengalahkan
mereka, sehingga menjadikan mereka kocar kacir. Pada peperangan itu saya
dan seorang laki-laki Anshar mengejar seseorang dari mereka. Ketika
kami berhasil mendesaknya, tiba-tiba ia mengucap, “Laa ilaaha illallooh”
(Tidak ada Tuhan selain Allah). Lalu teman saya orang Anshar itu
berhenti (dari menyerangnya) lalu orang tersebut aku tusuk dengan
tombakku sampai mati. (Usamah bin Zaid) berkata, “Setelah kami kembali
(ke Madinah) hal itu disampaikan kepada Nabi SAW. Lalu beliau bersabda
kepadaku, "Hai Usamah, apakah kamu membunuhnya setelah ia mengucapkan
Laa ilaaha illallooh ?". Aku menjawab, “Ya Rasulullah, ia mengucapkannya
itu hanya sekedar cari selamat”. Beliau bersabda, "Apakah kamu
membunuhnya setelah ia mengucapkan Laa ilaaha illallooh ?". Tidak
henti-hentinya beliau mengulang-ulang pertanyaan itu sehingga rasanya
aku belum masuk Islam sebelum hari itu”. [HR. Bukhari juz 8, hal. 36]
Dari Usamah bin Zaid (dan ini haditsnya Ibnu Abi Syaibah), dia
berkata, "Rasulullah SAW pernah mengutus kami dalam suatu pasukan. Lalu
di pagi hari kami menyerang Huruqat, yakni suatu tempat di daerah
Juhainah. Lalu aku menangkap seorang laki-laki dari musuh tersebut, lalu
ia mengucapkan Laa ilaaha illallooh (Tidak ada tuhan yang berhak
disembah selain Allah), namun aku tetap menikamnya. Lalu aku merasa
tidak enak dalam diriku karena kejadian itu, lalu aku ceritakan hal itu
kepada Nabi SAW. Maka Rasulullah SAW lalu bertanya, “Kenapa kamu
membunuh orang yang telah mengucapkan Laa ilaaha illallooh ?”. Aku
menjawab, "Ya Rasulullah, sesungguhnya orang itu mengucapkannya hanya
karena takut senjataku”. Rasulullah SAW bersabda, "Apakah kamu membelah
hatinya sehingga kamu tahu apakah dia benar-benar mengucapkan Kalimah
Syahadat itu dari hatinya atau tidak ?". Rasulullah SAW terus-menerus
mengulangi pertanyaan itu kepadaku, sehingga rasanya aku baru masuk
Islam pada hari itu”. [HR. Muslim juz 1, hal. 96]
Dari Miqdad bin Aswad, bahwasanya dia pernah bertanya kepada Rasulullah
SAW, "Ya Rasulullah, bagaimana pendapat engkau seandainya saya bertemu
dengan seorang laki-laki dari orang-orang kafir, lalu ia menyerangku dan
memotong salah satu tanganku dengan pedangnya sehingga tanganku putus,
kemudian dia lari dariku dan berlindung di balik sebatang pohon, lalu
orang tersebut berkata, “Aku masuk Islam karena Allah”. Setelah dia
mengucapkan itu, apakah boleh aku membunuhnya ya Rasulullah ?”.
Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kamu membunuhnya”. Saya bertanya
lagi, "Ya Rasulullah, orang itu telah memotong tanganku, kemudian ia
mengucapkan demikian itu setelah memotong tanganku, apakah boleh aku
membunuhnya ?". Rasulullah SAW menjawab: "Janganlah kamu membunuhnya,
jika kamu membunuhnya, maka orang yang kamu bunuh itu kedudukannya
seperti kedudukanmu sebelum kamu membunuhnya, sedangkan kamu
berkedudukan seperti dia sebelum mengucapkan perkataan tersebut”. [HR.
Muslim juz 1, hal. 95]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar