HARAM BERBUAT ZINA
Firman Allah :
وَ لاَ تَقْرَبُوا الزّنى اِنَّه كَانَ فَاحِشَةً، وَ سَآءَ سَبِيْلاً. الاسراء:32
Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk. [QS. Al-Israa’ : 32]
اَلزَّانِيَةُ
وَ الزَّانِيْ فَاجْلِدُوْا كُلَّ وَاحِدٍ مّنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ،
وَّ لاَ تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِيْ دِيْنِ اللهِ اِنْ كُنْتُمْ
تُؤْمِنُوْنَ بِاللهِ وَ اْليَوْمِ اْلاخِرِ، وَ لْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا
طَآئِفَةٌ مّنَ اْلمُؤْمِنِيْنَ. اَلزَّانِيْ لاَ يَنْكِحُ اِلاَّ
زَانِيَةً اَوْ مُشْرِكَةً، وَ الزَّانِيَةُ لاَ يَنْكِحُهَآ اِلاَّ زَانٍ
اَوْ مُشْرِكٌ، وَحُرّمَ ذلِكَ عَلَى اْلمُؤْمِنِيْنَ. النور:2-3
Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali
dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu
(menjalankan) agama Allah jika kamu beriman kepada Allah dan hari
kiamat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh
sekumpulan dari orang-orang yang beriman. (2) Laki-laki yang berzina
tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina atau perempuan yang
musyrik, dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh
laki-laki yang berzina atau laki-laki yang musyrik, dan yang demikian
itu diharamkan atas orang-orang yang mukmin. (3) [QS. An-Nuur : 2-3]
اِنَّ
اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَ اْلاِحْسَانِ وَ اِيْتَآئِ ذِى اْلقُرْبى
وَ يَنْهى عَنِ اْلفَحْشَآءِ وَ اْلمُنْكَرِ وَ اْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. النحل:90
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. [QS. An-Nahl : 90]
قُلْ
اِنَّمَا حَرَّمَ رَبّيَ اْلفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَ مَا بَطَنَ
وَ اْلاِثْمَ وَ اْلبَغْيَ بِغَيْرِ اْلحَقّ وَ اَنْ تُشْرِكُوْا بِا للهِ
مَا لَمْ يُنَزّلْ بِه سُلْطنًا وَّ اَنْ تَقُوْلُوْا عَلَى اللهِ مَا لاَ
تَعْلَمُوْنَ. الاعراف:33
Katakanlah,
“Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang tampak
ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia
tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan
sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan)
mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui”. [QS. Al-A’raaf : 33]
وَ
الّتِيْ يَأْتِيْنَ اْلفَاحِشَةَ مِنْ نّسَآئِكُمْ فَاسْتَشْهِدُوْا
عَلَيْهِنَّ اَرْبَعَةً مّنْكُمْ، فَاِنْ شَهِدُوْا فَاَمْسِكُوْهُنَّ فِى
اْلبُيُوْتِ حَتّى يَتَوَفّهُنَّ اْلمَوْتُ اَوْ يَجْعَلَ اللهُ لَهُنَّ
سَبِيْلاً. وَ الَّذنِ يَأْتِينِهَا مِنْكُمْ فَاذُوْهُمَا، فَاِنْ تَابَا
وَ اَصْلَحَا فَاَعْرِضُوْا عَنْهُمَا، اِنَّ اللهَ كَانَ تَوَّابًا
رَّحِيْمًا. النساء:15-16
Dan
(terhadap) para wanita yang mengerjakan perbuatan keji, hendaklah ada
empat orang saksi diantara kamu (yang menyaksikannya). Kemudian apabila
mereka telah memberi persaksian, maka kurunglah mereka (wanita-wanita
itu) dalam rumah sampai mereka menemui ajalnya, atau sampai Allah
memberi jalan yang lain kepadanya. (15) Dan terhadap dua orang yang
melakukan perbuatan keji diantara kamu, maka berilah hukuman kepada
keduanya, kemudian jika keduanya bertaubat dan memperbaiki diri, maka
biarkanlah mereka. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang. (16) [QS.An-Nisaa’ : 15-16]
وَ
الَّذِيْنَ لاَ يَدْعُوْنَ مَعَ اللهِ اِلـهًا اخَرَ وَ لاَ يَقْتُلُوْنَ
النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللهُ اِلاَّ بِاْلحَقّ وَ لاَ يَزْنُوْنَ، وَ
مَنْ يَّفْعَلْ ذلِكَ يَلْقَ اَثَامًا. يُضعَفْ لَهُ اْلعَذَابُ يَوْمَ
اْلقِيمَةِ وَ يَخْلُدْ فِيْهِ مُهَانًا. اِلاَّ مَنْ تَابَ وَ امَنَ وَ
عَمِلَ عَمَلاً صَالِحًا فَاُولئِكَ يُبَدّلُ اللهُ سَيّاتِهِمْ حَسَنَاتٍ،
وَ كَانَ اللهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا. الفرقان:68-70
Dan
orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak
membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan
(alasan) yang benar, dan tidak berzina. Barangsiapa yang melakukan
demikian itu, niscaya dia
mendapat (pembalasan) dosa(nya). (yakni) akan dilipat gandakan ‘adzab
untuknya pada hari qiyamat dan di aakan kekal salam ‘adzab itu dalam
keadaan terhina. Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan
mengerjakna amal shaleh, maka mereka itu kejahatan mereka digandi Allah
dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS. Al-Furqaan : 68]
وَ
الَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حفِظُوْنَ، اِلاَّ عَلى اَزْوَاجِهِمْ
اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُمْ فَاِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ. فَمَنِ
ابْتَغى وَرَآء ذلِكَ فَاُولئِكَ هُمُ اْلعدُوْنَ. المؤمنون:5-7
Dan
orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri
mereka atau budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal
ini tidak tercela. Barangsiapa mencari yang dibalik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. [QS. Al-Mukminuun : 5-7]
Hadits Nabi SAW :
عَنْ
عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ
يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ يَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَ
اَنِّى رَسُوْلُ اللهِ اِلاَّ بِاِحْدَى ثَلاَثٍ. الثَّيِّبُ الزَّانِى وَ
النَّفْسُ بِالنَّفْسِ وَ التَّارِكُ لِدِيْنِهِ اْلمُفَارِقُ
لِلْجَمَاعَةِ. البخارى و مسلم و ابو داود و الترمذى و النسائى
Dari Abdullah bin
Mas’ud RA ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak halal darah orang
Islam yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa
aku utusan Allah, kecuali dengan salah satu dari tiga golongan : 1.
Orang yang sudah kawin melakukan zina, 2. Karena membunuh orang, dan 3.
Orang yang murtad meninggalkan agamanya, memisahkan dari jamaah kaum
muslimin”. [HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasai]
عَنْ
عَائِشَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لاَ يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ
مُسْلِمٍ يَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَ اَنَّ مُحَمَّدًا
رَسُوْلُ اللهِ اِلاَّ فِى اِحْدَى ثَلاَثٍ. زِنًا بَعْدَ اِحْصَانٍ
فَاِنَّهُ يُرْجَمُ، وَ رَجُلٌ خَرَجَ مُحَارِبًا ِللهِ وَ لِرَسُوْلِهِ
فَاِنَّهُ يُقْتَلُ اَوْ يُصْلَبُ اَوْ يُنْفَى مِنَ اْلاَرْضِ، اَوْ
يَقْتُلُ نَفْسًا فَيُقْتَلُ بِهَا. ابو داود و النسائى
Dari
Aisyah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Tidak halal darah
seorang Islam yang bersaksi bahwa Tiada Tuhan selain Allah dan bersaksi
bahwa Muhammad utusan Allah, kecuali salah satu dari tiga golongan : 1.
Orang yang berzina padahal ia sudah pernah kawin, maka ia harus dirajam,
2. Orang yang murtad keluar dari agamanya dan memerangi Allah dan
Rasul-Nya, maka orang itu dibunuh, atau disalib, atau dibuang dari
negerinya, dan 3. Atau karena dia membunuh seseorang, maka dia dibalas
bunuh”. [HR. Abu Dawud dan Nasai]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لاَ يَزْنِى الزَّانِى
حِيْنَ يَزْنِى وَ هُوَ مُؤْمِنٌ. وَ لاَ يَسْرِقُ السَّارِقُ حِيْنَ
يَسْرِقُ وَ هُوَ مُؤْمِنٌ. وَ لاَ يَشْرَبُ اْلخَمْرَ حِيْنَ يَشْرَبُهَا
وَ هُوَ مُؤْمِنٌ. البخارى و مسلم و ابو داود و النسائى. و زاد النسائى فى
رواية: فَاِذَا فَعَلَ ذلِكَ خَلَعَ رِبْقَةَ اْلاِسْلاَمِ مِنْ عُنُقِهِ،
فَاِنْ تَابَ تَابَ اللهُ عَلَيْهِ
Dari
Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah berzina
seorang yang berzina ketika dia berzina itu dalam keadaan iman. Dan
tidaklah mencuri seorang pencuri ketika mencuri itu dalam keadaan iman.
Dan tidak pula meminum khamr (seorang peminum khamr) ketika meminumnya
itu dalam keadaan iman. [HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Nasai]. Nasai
menambahkan di dalam riwayatnya. Maka apabila orang itu mengerjakan
demikian, berarti dia melepas baju Islam dari lehernya. Maka jika ia
bertaubat, Allah menerima taubatnya.
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِذَا زَنَى
الرَّجُلُ خَرَجَ مِنْهُ اْلاِيْمَانُ. فَكَانَ عَلَيْهِ كَالظُّلَّةِ.
فَاِذَا اَقْلَعَ رَجَعَ اِلَيْهِ اْلاِيْمَانُ. ابو داود و اللفظ له و
الترمذى و البيهقى و الحاكم
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Apabila
seseorang berzina maka iman keluar darinya. Maka ia wajib menjaga diri
(dari berbuat zina), dan apabila dia berhenti (dari berbuat zina) maka
iman kembali kepadanya”. [HR. Abu Dawud, lafadh itu baginya, Tirmidzi, Baihaqi dan Hakim]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: ثَلاَثَةٌ لاَ
يُكَلِّمُهُمُ اللهُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ وَ لاَ يُزَكِّيْهِمْ وَ لاَ
يَنْظُرُ اِلَيْهِمْ وَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ: شَيْخٌ زَانٍ وَ مَلِكٌ
كَذَّابٌ وَ عَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ. مسلم و النسائى
Dari
Abu Hurairah RA ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Tiga golongan yang
Allah tidak mau berbicara dengan mereka pada hari kiyamat : 1. Orang
tua yang berzina, 2. Raja (pemimpin) yang suka berdusta dan 3. Orang
fakir yang sombong”. [HR. Muslim dan Nasai]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَرْبَعَةٌ
يُبْغِضُهُمُ اللهُ: اْلبَيَّاعُ اْلحَلاَّفُ وَ اْلفَقِيْرُ اْلمُخْتَالُ
وَ الشَّيْخُ الزَّانِى وَ اْلاِمَامُ اْلجَائِرُ. النسائى و ابن حبان فى
صحيحه
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Empat golongan
yang Allah benci kepada mereka : 1. Pedagang yang banyak bersumpah, 2.
Orang fakir yang sombong, 3. Orang tua yang berzina, dan 4. Pemimpin
yang dhalim”. [HR. Nasai dan Ibnu Hibban di dalam Shahihnya].
عَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ رض عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص قَالَ: اِذَا ظَهَرَ الزِّنَى وَ
الرِّبَا فِى قَرْيَةٍ فَقَدْ اَحَلُّوْا بِاَنْفُسِهِمْ عَذَابَ اللهِ.
الحاكم و قال صحيح الاسناد
Dari
Ibnu ‘Abbas RA dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Apabila zina dan
riba sudah merajalela di suatu negeri, berarti mereka telah menghalalkan
jatuhnya siksa Allah pada diri mereka sendiri”. [HR. Hakim, ia berkata shahih sanadnya].
عَنِ
ابْنِ مَسْعُوْدٍ رض ذَكَرَ حَدِيْثًا عَنِ النَّبِيِّ ص وَ قَالَ فِيْهِ
مَا ظَهَرَ فِيْ قَوْمٍ الزِّنَى اَوِ الرِّبَا اِلاَّ اَحَلُّوْا
بِاَنْفُسِهِمْ عَذَابَ اللهِ. ابو يعلى باسناد جيد
Dari
Ibnu Mas’ud RA, dia menyebutkan hadits dari Nabi SAW dan ia berkata di
dalamnya, “Tidaklah perzinaan atau riba merajalela pada suatu kaum
kecuali mereka menghalalkan siksa Allah menimpa pada diri mereka
sendiri”. [HR. Abu Ya’la dengan Sanad Jayyid]
عَنِ
ابْنِ مَسْعُوْدٍ رض قَالَ: سَأَلْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص: أَيُّ الذَّنْبِ
اَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ؟ قَالَ: اَنْ تَجْعَلَ ِللهِ نِدًّا وَ هُوَ
خَلَقَكَ، قُلْتُ: اِنَّ ذلِكَ لَعَظِيْمٌ. ثُمَّ اَيٌّ؟ قَالَ: اَنْ
تَقْتُلَ وَلَدَكَ مَخَافَةَ اَنْ يَطْعَمَ مَعَكَ. قُلْتُ: ثُمَّ اَيٌّ؟
قَالَ: اَنْ تُزَانِيَ حَلِيْلَةَ جَارِكَ. البخارى و مسلم
Dari
Ibnu Mas’ud RA, ia berkata : Saya bertanya kepada Rasulullah SAW, “Dosa
apa yang paling besar di sisi Allah ?”. Beliau menjawab, “Kamu
menjadikan sekutu bagi Allah, padahal Dia yang menciptakanmu”. Saya
berkata, “Sungguh yang demikian itu sangat besar dosanya. Kemudian apa
lagi ?”. Beliau menjawab, “Kamu membunuh anakmu karena takut dia ikut
makan bersamamu”. Saya bertanya lagi, “Kemudian apa lagi ?”. Beliau
menjawab, “Kamu berzina dengan istri tetanggamu”. [HR. Bukhari dan Muslim]
عَنِ
اْلمِقْدَادِ بْنِ اْلاَسْوَدِ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص
ِلاَصْحَابِهِ: مَا تَقُوْلُوْنَ فِى الزِّنَا؟ قَالُوْا حَرَامٌ حَرَّمَ
اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ وَ رَسُوْلُهُ فَهُوَ حَرَامٌ اِلَى يَوْمِ
اْلقِيَامَةِ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص ِلاَصْحَابِهِ: َلاَنْ يَزْنِيَ
الرَّجُلُ بِعَشْرِ نِسْوَةٍ اَيْسَرُ عَلَيْهِ مِنْ اَنْ يَزْنِيَ
بِامْرَأَةِ جَارِهِ. احمد و رواته ثقات و الطبرانى فى الكبير و الاوسط
Dari
Miqdad bin Aswad RA ia berkata, Rasulullah SAW bertanya kepada para
shahabatnya, “Apa yang kalian katakan tentang zina ?”. Para shahabat
menjawab, “Zina adalah sesuatu yang haram, yang Allah ‘Azza wa Jalla dan
Rasul-Nya telah mengharamkannya. Maka zina itu haram sampai hari
kiyamat”. Rasulullah SAW bersabda kepada para shahabatnya, “Sungguh
seorang laki-laki berzina dengan sepuluh perempuan itu lebih ringan
(dosanya) daripada dia berzina dengan seorang istri tetangganya”. [HR. Ahmad, dan para perawinya kuat, Thabrani di dalam Al-Kabir dan Al-Ausath]
عَنِ
ابْنِ عُمَرَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: الزَّانِى بِحَلِيْلَةِ
جَارِهِ لاَ يَنْظُرُ اللهُ اِلَيْهِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ وَ لاَ
يُزَكِّيْهِ وَ يَقُوْلُ: اُدْخُلِ النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِيْنَ. ابن ابى
الدنيا و الخرائطى
Dari
Ibnu Umar RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang berzina
dengan istri tetangganya, Allah tidak mau melihat kepadanya pada hari
qiyamat, dan tidak mensucikannya”. Dan Allah berfirman, “Masuklah kamu
ke neraka bersama-sama orang yang masuk neraka”. [HR. Ibnu Abid-Dunyaa dan Kharaithi]
عَنْ
اَبِى قَتَادَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ قَعَدَ عَلَى
فِرَاشِ مُغِيْبَةٍ قَيَّضَ اللهُ لَهُ ثُعْبَانًا يَوْمَ اْلقِيَامَةِ.
الطبرانى فى الاسط و الكبير من رواية ابن لهيعة
Dari
Abu Qatadah RA ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa orang
laki-laki yang duduk di atas ranjangnya seorang wanita yang ditinggal
pergi suaminya, maka Allah akan melepaskan ular untuk menggigitnya pada
hari qiyamat”. [HR. Thabrani dalam Al-Ausath dan Al-Kabir dari riwayat Ibnu Lahi’ah]
عَنْ
عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو رَفَعَ اْلحَدِيْثَ قَالَ: مَثَلُ الَّذِى
يَجْلِسُ عَلَى فِرَاشِ اْلمُغِيْبَةِ مَثَلُ الَّذِى يَنْهَشُهُ اَسْوَدُ
مِنْ اَسَاوِدِ يَوْمِ اْلقِيَامَةِ. الطبرانى و رواته ثقات
Dari
Abdullah bin ‘Amr RA dan dia merafa’kan Hadits tersebut (mengatakan
hadits itu dari Nabi SAW, ia berkata, “Perumpamaan orang laki-laki yang
duduk pada ranjang wanita yang ditinggal pergi suaminya seperti orang
yang digigit ular di hari qiyamat”. [HR. Thabrani, dan para perawinya kuat]
~oO[ A ]Oo~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar