Ejekan Huyaiy bin Akhthab
Diriwayatkan bahwa pada suatu hari Huyaiy bin Akhthab dan Ka'ab bin Asyraf dan lain-lainnya pergi ke kota Makkah
untuk bermusyawarah dan membuat perjanjian dengan kepala-kepala kaum
Quraisy untuk membunuh Nabi SAW. Di sana dilangsungkan pertemuan antara
mereka dan mereka saling
menanyakan tentang diri Nabi SAW. Kepala-kepala kaum Quraisy bertanya
kepada Huyaiy bin Akhthab dan kawan-kawannya : "Kamu adalah ahli kitab
(agama) yang lama, maka dari itu khabarkanlah kepada kami tentang Muhammad".
Huyaiy
bin Akhthab menjawab : "Sebelum kami menerangkan lebih dulu kami
bertanya kepada kamu tentang keadaan Muhammad, karena ia adalah termasuk
bangsa dan golonganmu".
Kemudian kepala-kepala kaum
Quraisy berkata : "Menurut pendapat kami, Muhammad itu adalah seorang
dari bangsa kami yang lemah dan terasing dari golongan kami. Lagi pula
ia suka memutus persaudaraan, suka mencaci-maki sanak-saudaranya yang
tidak ikut kepadanya, dan ia suka melakukan kejahatan, suka menyertai
pencuri-pencuri dan perampok-perampok orang-orang haji dari Banu Ghifar,
dan lain sebagainya".
Huyaiy bin Akhthab berkata : "Jika begitu, sudah barang tentu kami lebih baik daripadanya".
Kepala-kepala
Quraisy bertanya : "Sekarang bagaimana pendapatmu tentang diri Muhammad
dan agamanya serta orang-orang yang menjadi pengikutnya ?".
Huyaiy
bin Akhthab menjawab : "Agamamu lebih baik dan kamu lebih mendapat
petunjuk ke jalan yang lurus daripada Muhammad dan
pengikut-pengikutnya".
Oleh sebab itu Allah menurunkan wahyu kepada beliau SAW :
اَلَمْ
تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ اُوْتُوْا نَصِيْبًا مّنَ اْلكِتبِ يُؤْمِنُوْنَ
بِاْلجِبْتِ وَ الطَّاغُوْتِ وَ يَقُوْلُوْنَ لِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا
هؤُلآءِ اَهْدى مِنَ الَّذِيْنَ امَنُوْا سَبِيْلاً. اُولـئِكَ الَّذِيْنَ
لَعَنَهُمُ اللهُ، وَ مَنْ يَّلْعَنِ اللهُ فَلَنْ تَجِدَ لَه نَصِيْرًا.
اَمْ لَهُمْ نَصِيْبٌ مّنَ اْلمُلْكِ فَاِذًا لاَّ يُؤْمِنُوْنَ النَّاسَ
نَقِيْرًا. اَمْ يَحْسُدُوْنَ النَّاسَ عَلى مَآ اتهُمُ اللهُ مِنْ
فَضْلِه، فَقَدْ اتَيْنَآ الَ اِبْرهِيْمَ اْلكِتبَ وَ اْلحِكْمَةَ وَ
اتَيْنهُمْ مُّلْكًا عَظِيْمًا. النساء:51-54
Apakah
kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bagian dari Al-Kitab ?
Mereka percaya kepada yang disembah selain Allah dan thaghut, dan
mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Makkah), bahwa mereka itu
lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman. Mereka itulah orang
yang dikutuki Allah. Barangsiapa yang dikutuki Allah niscaya kamu
sekali-kali tidak akan memperoleh penolong baginya. Ataukah ada bagi
mereka bagian dari kerajaan (kekuasaan) ? Kendatipun ada, mereka tidak
akan memberikan sedikitpun (kebajikan) kepada manusia. Ataukah mereka
dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang telah Allah
berikan kepadanya ? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah
kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan
yang besar. [QS. An-Nisaa' : 51-54]
13. Ejekan Wahab bin Yahudza
Diriwayatkan
bahwa pada suatu waktu Nabi SAW berdakwah kepada kaum Yahudi, dan
ketika itu beliau diiringkan oleh shahabat-shahabat Mu'adz bin Jabal,
Sa'ad bin 'Ubadah an 'Uqbah bin Wahab. Setelah Nabi SAW berseru dengan
panjang lebar kepada mereka, maka mereka menyangkalnya dan tidak
mempercayainya. Lalu shahabat Mu'adz dan kawan-kawannya berkata kepada
mereka : "Hai kaum Yahudi, hendaklah kamu sekalian takut kepada Allah !.
Demi Allah, sesungguhnya kalian mengetahui bahwa beliau (Muhammad) ini
Rasul Allah. Kamu dahulu pernah menyebut-nyebut nama beliau kepada
kami, dan kamu dulu pernah juga menerangkan sifat-sifat beliau ini
kepada kami, tetapi mengapa sekarang kamu ingkar dan tidak mau percaya
kepada beliau ?".
Ketika
itu Wahab bin Yahudza dan Rafi' bin Huraimilah menyahut : "Kami
sekali-kali belum pernah berkata begitu kepada kalian, dan Allah tidak
akan menurunkan kitab lagi sesudah kitab Taurat, dan tidak pula akan
membangkitkan seorang Rasul dan Nabi lagi sesudah Musa".
Oleh sebab itu Allah menurunkan wahyu kepada Nabi SAW :
ياَهْلَ
اْلكِتبِ قَدْ جَآءَكُمْ رَسُوْلُنَا يُبَيّنُ لَكُمْ عَلى فَتْرَةٍ مّنَ
الرُّسُلِ اَنْ تَقُوْلُوْا مَا جَآءَنَا مِنْ بَشِيْرٍ وَّ لاَ نَذِيْرٍ
فَقَدْ جَآءَكُمْ بَشِيْرٌ وَّ نَذِيْرٌ، وَ اللهُ عَلى كُلّ شَيْءٍ
قَدِيْرٌ. المائدة:19
Hai
ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul Kami,
menjelaskan (syari'at Kami) kepadamu ketika terputus (pengiriman)
rasul-rasul, agar kamu tidak mengatakan : "Tidak ada datang kepada kami
baik seorang pembawa berita gembira maupun seorang pemberi peringatan".
Sesungguhnya telah datang kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi
peringatan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. [Al-Maidah : 19]
14. Ejekan 'Azir bin Abi 'Azir
Diriwayatkan,
bahwa pada suatu ketika Nabi SAW dikunjungi oleh segolongan dari
pendeta-pendeta Yahudi, diantaranya 'Azir bin Abi 'Azir, Nafi' bin Abi
Nafi', Huyaiyi bin Akhthab danlain-lainnya. Kemudian mereka bertanya
kepada Nabi SAW tentang keimanan beliau kepada para Rasul Allah. Nabi
SAW bersabda : "Kami beriman kepada Allah, dan segala apa yang
diturunkan kepada kami, dan segala apa yang diturunkan kepada Nabi
Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan segala apa yang
diberikan kepada Nabi Musa dan Nabi 'Isa, dan kami beriman kepada segala
apa yang telah diberikan kepada Nabi-nabi dari Tuhan mereka, kami tidak
membeda-bedakan seorang Nabi pun diantara mereka. Dan kami orang-orang
yang menyerahkan diri kepada Allah.
Pada saat
Nabi SAW menyebut 'Isa bin Maryam, mereka mengingkari dan menolak
sekeras-kerasnya akan kenabian 'Isa sambil berkata : "Kami tidak percaya
kepada kenabian 'Isa bin Maryam, dan kami tidak percaya kepada
orang-orang yang percaya kepadanya".
Oleh sebab itu Allah menurunkan wahyu kepada Nabi SAW :
قُلْ
ياَهْلَ اْلكِتبِ هَلْ تَنْقِمُوْنَ مِنَّآ اِلآََّ اَنْ امَنَّا بِاللهِ
وَ مَآ اُنْزِلَ اِلَيْنَا وَ مَا اُنْزِلَ مِنْ قَبْلُ وَ اَنَّ
اَكْثَرَكُمْ فسِقُوْنَ. المائدة:59
Katakanlah
: "Hai ahli Kitab, apakah kamu memandang kami salah, hanya lantaran
kami beriman kepada Allah, kepada apa yang diturunkan kepada kami dan
apa yang diturunkan sebelumnya, sedang kebanyakan diantara kamu
benar-benar orang-orang yang fasiq ?". [QS. Al-Maidah : 59]
15. Ejekan Nabbasy bin Qais
Diriwayatkan,
bahwa pada suatu hari seorang pendeta Yahudi yang bernama Nabbasy bin
Qais datang kepada Nabi SAW dan berkata : "Muhammad, mengapa engkau
menyuruh kami supaya kami mengikut Tuhanmu, padahal Tuhanmu itu bakhil
?".
Pada waktu itu perkataan Nabbasy tersebut dibiarkan saja oleh Nabi SAW, kemudian Allah menurunkan wahyu kepada Nabi SAW :
وَ
قَالَتِ اْليَهُوْدُ يَدُ اللهِ مَغْلُوْلَةٌ، غُلَّتْ اَيْدِيْهِمْ وَ
لُعِنُوْا بِمَا قَالُوْا، بَلْ يَدهُ مَبْسُوْطَتنِ يُنْفِقُ كَيْفَ
يَشَآءُ وَ لَيَزِيْدَنَّ كَثِيْرًا مّنْهُمْ مَّآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ
رَّبّكَ طُغْيَانًا وَّ كُفْرًا، وَ اَلْقَيْنَا بَيْنَهُمُ اْلعَدَاوَةَ
وَ اْلبَغْضَآءَ اِلى يَوْمِ اْلقِيمَةِ، كُلَّمَآ اَوْقَدُوْا نَارًا
لّلْحَرْبِ اَطْفَاَهَا اللهُ، وَ يَسْعَوْنَ فِى اْلاَرْضِ فَسَادًا، وَ
اللهُ لاَ يُحِبُّ اْلمُفْسِدِيْنَ. المائدة:64
Orang-orang
Yahudi berkata : "Tangan Allah terbelenggu", sebenarnya tangan
merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dila'nat disebabkan apa
yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan
Allah terbuka. Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al-Qur'an
yang diturunkan kepadamu dari Tuhan-mu sungguh-sungguh akan menambah
kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan diantara mereka. Dan Kami
telah timbulkan permusuhan dan kebencian diantara mereka sampai hari
qiyamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya
dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai
orang-orang yang membuat kerusakan. [QS. Al-Maidah 64]
16. Ejekan Salam bin Misykam
Diriwayatkan,
bahwa pada suatu hari Salam bin Misykam, Harits bin Rafi', Malik bin
Shaif, dan Rafi' bin Huraimilah, mereka berempat datang kepada Nabi SAW
lalu berkata : "Muhammad, bukankah engkau telah mengakui bahwa engkau
memeluk agama Nabi Ibrahim, dan engkau percaya bahwa kitab yang ada di
tangan kami yaitu Taurat adalah benar dan engkau menyaksikan bahwa
Taurat itu benar dari Allah ?".
Nabi SAW
menjawab : "Ya, tetapi mengapa kamu mengingkari apa yang tersebut dalam
Taurat, dari segala apa yang telah dijanjikan oleh Allah kepada kamu
sebagaimana yang telah termaktub dalam Taurat itu. Dan kamu
menyembunyikan dari padanya segala apa yang telah diperintahkan kepadamu
supaya kamu menerangkannya kepada manusia ?".
Mereka menyahut : "Muhammad, sesungguhnya kami hanya mengikut segala apa yang ada
di tangan kami, dan sesungguhnya kami berada pada petunjuk dan
kebenaran. Sebab itu kami tidak akan percaya kepadamu dan tidak pula
akan mengikut seruanmu".
Oleh sebab itu Allah menurunan wahyu kepada Nabi SAW :
قُلْ
ياَهْلَ اْلكِتبِ لَسْتُمْ عَلى شَيْءٍ حَتّى تُقِيْمُوا التَّوْرـةَ وَ
اْلاِنْجِيْلَ وَ مَآ اُنْزِلَ اِلَيْكُمْ مّنْ رَّبّكُمْ وَ لَيَزِيْدَنَّ
كَثِيْرًا مّنْهُمْ مَّآاُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبّكَ طُغْيَانًا وَّ
كُفْرًا، فَلاَ تَأْسَ عَلَى اْلقَوْمِ اْلكفِرِيْنَ. المائدة:68
Katakanlah
: "Hai ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu
menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al-Qur'an yang diturunkan
kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu
(Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada
kebanyakan dari mereka. Maka janganlah kamu bersedih hati terhadap
orang-orang yang kafir itu. [QS. Al-Maidah : 68]
17. Ejekan 'Abdullah bin Shuriya dan kawan-kawannya
Diriwayatkan,
bahwa pada suatu hari 'Abdullah bin Shuriya bersama-sama dengan
segolongan orang-orang Yahudi datang kepada Nabi SAW lalu berkata :
"Muhammad, saya akan bertanya kepadamu, oleh karena tiap-tiap Nabi dan
Rasul Allah itu tentu ada penolongnya dari satu malaikat untuk menjadi
perantara menyampaikan wahyu dari Tuhan, maka dari itu siapakah malaikat
Tuhan yang menjadi penolongmu ?". Dan dari jawabanmu atas pertanyaan
kami itulah nanti yang boleh jadi mempersatukan kami dan kamu atau
memisahkan kami dan kamu".
Pada saat
itu Nabi SAW menjawab : "Seorang malaikat yang menjadi kawanku sebagai
penolongku ialah Jibril. Dan Allah tidak membangkitkan seorang Nabi dan
Rasul-Nya melainkan Jibrillah yang menjadi penolongnya dan menjadi
perantara menyampaikan wahyu kepadanya".
Mereka
berkata : "Di sinilah, karena Jibril itulah yang menjadikan kami harus
berpisah darimu dan pengikut-pengikutmu. Seandainya yang menjadi
penolongmu itu selain Jibril, niscaya kita bersatu, dan kami membenarkan
serta mengikutimu".
Nabi SAW bertanya : "Mengapa begitu ? Apakah yang menghalangi kamu sekalian untuk membenarkan Jibril ?".
Mereka menjawab : "Ya, karena Jibril itu musuh kami".
Ketika itu Nabi SAW diam, kemudian Allah menurunkan wahyu kepada beliau :
قُلْ
مَنْ كَانَ عَدُوًّا لّجِبْرِيْلَ فَاِنَّه نَزَّلَه عَلى قَلْبِكَ
بِاِذْنِ اللهِ مُصَدّقًا لّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَ هُدًى وَّ بُشْرى
لّلْمُؤْمِنِيْنَ. مَنْ كَانَ عَدُوًّا للهِ وَ مَلئِكَتِه وَ رُسُلِه وَ
جِبْرِيْلَ وَ مِيْكـلَ فَاِنَّ اللهَ عَدُوٌّ لّلْكفِرِيْنَ. البقرة:97-98
Katakanlah
: "Barangsiapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah
menurunkannya (Al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah,
membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta
berita gembira bagi orang-orang yang beriman. Barangsiapa yang menjadi
musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail,
maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir". [QS. Al-Baqarah : 97-98]
18. Ejekan Nahham bin Zaid.
Diriwayatkan,
bahwa pada suatu hari Nahham bin Zaid, Qardam bin Ka'ab dan Bahriy bin
'Amr datang kepada Nabi SAW lalu berkata : "Muhammad, apakah engkau
tidak tahu bahwa beserta Allah itu ada tuhan yang selain-Nya ?".
Nabi SAW
menjawab : "Tidak ada Tuhan selain Allah. Begitulah kami diutus oleh
Allah, dan dengan demikian itu kami menyeru kepada kamu sekalian. Tuhan
itu Maha Esa, kami tidak akan menyekutukan Allah".
Dan seketika itu juga Allah menurunkan wahyu kepada Nabi SAW :
قُلْ
اَيُّ شَيْءٍ اَكْبَرُ شَهَادَةً، قُلِ اللهُ، شَهِيْدٌ بَيْنِيْ وَ
بَيْنَكُمْ، وَ اُوْحِيَ اِلَيَّ هذَا اْلقُرْانُ ِلاُنْذِرَكُمْ بِه وَ
مَنْ بَلَغَ، اَئِنَّكُمْ لَتَشْهَدُوْنَ اَنَّ مَعَ اللهِ اِلـهَةً
اُخْرى، قُلْ لاَّ اَشْهَدُ قُلْ اِنَّمَا هُوَ اِلهٌ وَّاحِدٌ وَّ
اِنَّنِيْ بَرِيْءٌ مّمَّا تُشْرِكُوْنَ. اَلَّذِيْنَ اتَيْنهُمُ اْلكِتبَ
يَعْرِفُوْنَه كَمَا يَعْرِفُوْنَ اَبْنَآءَهُمْ، اَلَّذِيْنَ خَسِرُوْآ
اَنْفُسَهُمْ فَهُمْ لاَ يُؤْمِنُوْنَ. الانعام:19-20
Katakanlah
: "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya ?. Katakanlah : "Allah". Dia
menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al-Qur'an ini diwahyukan kepadaku
supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang
yang sampai Al-Qur'an (kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui
bahwa ada tuhan-tuhan yang lain di samping Allah ?". Katakanlah : "Aku
tidak mengakui". Katakanlah : "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha
Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan
(dengan Allah) ?". Orang-orang yang telah Kami berikan Kitab kepadanya,
mereka mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anaknya
sendiri. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman
(kepada Allah). [QS. Al-An'aam : 19-20]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar