Tentang Khamr (minuman keras)
1. Larangan Minum Khamr
Pada
mulanya khamr adalah minuman keras yang terbuat dari kurma dan anggur.
Tetapi karena dilarangnya itu sebab memabukkan, maka minuman yang
terbuat dari bahan apasaja (walaupun bukan dari kurma atau anggur) asal
itu memabukkan, maka hukumnya sama dengan khamr, yaitu haram diminum.
Larangan minum khamr, diturunkan secara berangsur-angsur. Sebab minum khamr itu bagi orang Arab sudah menjadi adat
kebiasaan yang mendarah daging semenjak zaman jahiliyah. Mula-mula
dikatakan bahwa dosanya lebih besar daripada manfaatnya, kemudian orang
yang mabuk tidak boleh mengerjakan shalat, dan yang terakhir dikatakan
bahwa minum khamr itu adalah keji dan termasuk perbuatan syetan. Oleh
sebab itu hendaklah orang-orang yang beriman berhenti dari minum khamr.
Begitulah, akhirnya Allah mengharamkan minum khamr secara tegas. Adapun firman Allah yang pertama kali turun tentang khamr adalah :
يَسْئَلُوْنَكَ
عَنِ اْلخَمْرِ وَ اْلمَيْسِرِ، قُلْ فِيْهِمَا اِثْمٌ كَبِيْرٌ وَّ
مَنَافِعُ لِلنَّاسِ، وَ اِثْمُهُمَآ اَكْبَرُ مِنْ نَّفْعِهِمَا، وَ
يَسْأَلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ، قُلِ اْلعَفْوَ، كَذلِكَ يُـبَـيّنُ
اللهُ لَكُمُ اْلايتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَ. البقرة:219
Mereka
bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah, "Pada keduanya
itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa
keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa
yang mereka nafqahkan. Katakanlah, "Yang lebih dari keperluan".
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu berfikir. [QS. Al-Baqarah : 219]
Di dalam
hadits riwayat Ahmad dari Abu Hurairah diterangkan sebab turunnya ayat
tersebut sebagai berikut : Ketika Rasulullah SAW datang ke Madinah, didapatinya orang-orang minum khamr dan berjudi (sebab hal itu sudah menjadi kebiasaan mereka sejak dari nenek moyang mereka).
Lalu para shahabat bertanya kepada Rasulullah SAW tentang hukumnya,
maka turunlah ayat tersebut. Mereka memahami dari ayat tersebut bahwa
minum khamr dan berjudi itu tidak diharamkan, tetapi hanya dikatakan
bahwa pada keduanya terdapat dosa yang besar, sehingga mereka
masih terus minum khamr. Ketika waktu shalat Maghrib, tampillah seorang
Muhajirin menjadi imam, lalu dalam shalat tersebut bacaannya banyak yang
salah, karena sedang mabuk setelah minum khamr. Maka turunlah firman
Allah yang lebih keras dari sebelumnya, yaitu :
ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا لاَ تَقْرَبُوا الصَّلوةَ وَ اَنْتُمْ سُكرى حَتّى تَعْلَمُوْا مَا تَقُوْلُوْنَ. النساء:43
Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendekati shalat padahal kamu
sedang mabuk sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan. [An-Nisaa' : 43]
Kemudian
orang-orang masih tetap minum khamr, sehingga mereka mengerjakan shalat
apabila sudah sadar dari mabuknya. Kemudian diturunkan ayat yang lebih
tegas lagi dari ayat yang terdahulu :
ياَيُّهَا
الَّذِيْنَ امَنُوْآ اِنَّمَا اْلخَمْرُ وَ اْلمَيْسِرُ وَ اْلاَنْصَابُ
وَ اْلاَزْلاَمُ رِجْسٌ مّنْ عَمَلِ الشَّيْطنِ فَاجْتَنِبُوْهُ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. اِنَّمَا يُرِيْدُ الشَّيْطنُ اَنْ يُّوْقِعَ
بَيْنَكُمُ اْلعَدَاوَةَ وَ اْلبَغْضَآءَ فِى اْلخَمْرِ وَ اْلمَيْسِرِ وَ
يَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللهِ وَ عَنِ الصَّلوةِ فَهَلْ اَنْتُمْ
مُّنْتَهُوْنَ. المائدة:90-91
Hai
orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan
keji termasuk perbuatan syaithan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu
agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaithan itu bermaksud
hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu lantaran
(meminum) khamr dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat
Allah dan shalat, maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). [QS. Al-Maidah : 90-91]
Setelah turun ayat yang sangat tegas ini, mereka berkata, "Ya Tuhan kami, kami berhenti (dari minum khamr dan berjudi)". [HR. Ahmad]
Dari
ayat-ayat diatas, sudah jelas bahwa Allah dan Rasul-Nya telah
mengharamkan khamr dengan pengharaman yang tegas. Dan bahkan peminumnya
dikenai hukuman had. Rasulullah SAW menghukum peminum khamr dengan 40
kali dera, sedangkan Khalifah Umar bin Khaththab dimasa kekhalifahannya
menetapkan hukuman dera 80 kali bagi peminum khamr, setelah
bermusyawarah dengan para shahabat lainnya, yang Isnya Allah
hadits-haditsnya akan kami sampaikan di belakang nanti.
Adapun hadits-hadits tentang haramnya khamr diantaranya sebagai berikut :
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مُدْمِنُ اْلخَمْرِ كَعَابِدِ وَثَنٍ. ابن ماجه
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Peminum khamr itu bagaikan penyembah berhala". [HR. Ibnu Majah]
عَنِ
ابْنِ عُمَرَ قَالَ: نَزَلَ فِى اْلخَمْرِ ثَلاَثُ ايَاتٍ، فَاَوَّلُ
شَيْءٍ نَزَلَتْ (يَسْأَلُوْنَكَ عَنِ اْلخَمْرِ وَ اْلمَيْسِرِ) اْلآيَةَ.
فَقِيْلَ: حُرِّمَتِ اْلخَمْرُ. فَقِيْلَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، نَنْتَفِعُ
بِهَا كَمَا قَالَ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ. فَسَكَتَ عَنْهُمْ ثُمَّ
اُنْزِلَتْ هذِهِ اْلآيَةُ (لاَ تَقْرَبُوا الصَّلوةَ وَ اَنْتُمْ سُكرى)
فَقِيْلَ: حُرِّمَتِ اْلخَمْرُ بِعَيْنِهَا. فَقَالُوْا: يَا رَسُوْلَ
اللهِ، اِنَّا لاَ نَشْرَبُهَا قُرْبَ الصَّلاَةِ، فَسَكَتَ عَنْهُمْ،
ثُمَّ نَزَلَتْ (ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا اِنَّمَا اْلخَمْرُ وَ
اْلمَيْسِرُ وَ اْلاَنْصَابُ وَ اْلاَزْلاَمُ رِجْسٌ مّنْ عَمَلِ
الشَّيْطَانِ) الآية. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: حُرِّمَتِ اْلخَمْرُ. ابو
داود الطياليسى فى مسنده
Dari
Ibnu Umar RA, ia berkata : Ada tiga ayat yang turun tentang khamr, yaitu
pertama yang artinya (Mereka akan bertanya kepadamu tentang khamr dan
judi ..... dst). Lalu dikatakan (oleh orang-orang) bahwa khamr telah
diharamkan. Kemudian ditanyakan, "Ya Rasulullah, bolehkah kami
memanfaatkannya sebagaimana yang difirmankan oleh Allah 'azza wa jalla
?". Nabi SAW terdiam dari pertanyaan mereka, kemudian turunlah ayat
(Jangan kamu mendekati shalat padahal kamu sedang mabuk). Lalu dikatakan
(oleh orang-orang), "Khamr betul-betul telah diharamkan". Lalu mereka
(para shahabat) bertanya, "Ya Rasulullah, sesungguhnya kami tidak
meminumnya menjelang shalat". Nabi SAW terdiam dari mereka, kemudian
turunlah ayat (Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamr, judi
sembelihan untuk berhala, dan mengundi nasib itu tidak lain (dari
perkara) kotor dari perbuatan syaithan.... dst). Ibnu Umar berkata, Lalu
Rasulullah SAW bersabda, "Khamr itu telah diharamkan". [HR. Abu Dawud Ath-Thayalisi, di dalam musnadnya].
عَنْ
عَلِيٍّ قَالَ: صَنَعَ لَنَا عَبْدُ الرَّحْمنِ بْنُ عَوْفٍ طَعَامًا
فَدَعَانَا وَ سَقَانَا مِنَ اْلخَمْرِ، فَاَخَذَتِ اْلخَمْرُ مِنَّا، وَ
قَدْ حَضَرَتِ الصَّلاَةُ فَقَدَّمُوْنِى فَقَرَأْتُ <قُلْ ياَيُّهَا
اْلكفِرُوْنَ، لاَ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَ، وَ نَحْنُ نَعْبُدُ مَا
تَعْبُدُوْنَ، قَالَ: فَاَنْزَلَ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ <ياَيُّهَا
الَّذِيْنَ امَنُوْا لاَ تَقْرَبُوا الصَّلوةَ وَ اَنْتُمْ سُكرى حَتّى
تَعْلَمُوْا مَا تَقُوْلُوْنَ. الترمذى و صححه
Dari
Ali, ia berkata : 'Abdurrahman bin 'Auf pernah membuat makanan untuk
kami, lalu ia mengundang kami dan menuangkan khamr untuk kami, lalu
diantara kami ada yang mabuk, padahal (ketika itu) waktu shalat telah
tiba, lalu mereka menunjukku menjadi imam, lalu aku baca Qul yaa-ayyuhal kaafiruun, laa a'budu maa ta'buduun, wa nahnu na'budu maa ta'buduun (Katakanlah
: Hai orang-orang kafir, aku tidak menyembah apa yang kamu sembah, dan
kami menyembah apa yang kamu sembah)". Ali berkata, "Lalu Allah
menurunkan firman-Nya Yaa ayyuhalladziina aamanuu, laa taqrobushsholaata wa antum sukaaroo hattaa ta'lamuu maa taquuluun.
(Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendekati shalat, padahal
kamu (sedang) mabuk, hingga kamu mengerti apa yang kamu katakan)". [HR. Tirmidzi, dan ia menshahihkannya]
عَنْ
اِبِى سَعِيْدٍ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: ياَيُّهَا
النَّاسُ، اِنَّ اللهَ اَبْغَضَ اْلخَمْرَ، وَ لَعَلَّ اللهَ سَيُنْزِلُ
فِيْهَا اَمْرًا، فَمَنْ كَانَ عِنْدَهُ مِنْهَا شَيْءٌ فَلْيَبِعْهُ وَ
لْيَنْتَفِعْ بِهِ، قَالَ: فَمَا لَبِثْنَا اِلاَّ يَسِيْرًا حَتَّى قَالَ
ص: اِنَّ اللهَ حَرَّمَ اْلخَمْرَ، فَمَنْ اَدْرَكَتْهُ هذِهِ اْلآيَةُ وَ
عِنْدَهُ مِنْهَا شَيْءٌ فَلاَ يَشْرَبُ وَ لاَ يَبِيْعُ، قَالَ:
فَاسْتَقْبَلَ النَّاسُ بِمَا كَانَ عِنْدَهُمْ مِنْهَا طُرُقُ
اْلمَدِيْنَةِ فَسَفَكُوْهَا. مسلم
Dari
Abu Sa'id, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Hai
manusia, sesungguhnya Allah membenci khamr, dan mudah-mudahan Ia akan
menurunkan suatu ketentuan padanya. Oleh karena itu barangsiapa masih
mempunyai sedikit dari padanya, maka hendaklah ia menjualnya dan
memanfaatkannya". Abu Sa'id berkata : Maka tidak lama kemudian
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah (telah) mengharamkan khamr,
maka barangsiapa sampai kepadanya ayat ini [QS. Al-Maidah : 90],
padahal ia masih mempunyai sedikit dari padanya, maka ia tidak boleh
meminumnya, dan tidak boleh menjualnya". Abu Sa'id berkata, "Lalu
orang-orang sama pergi menuju ke jalan-jalan Madinah sambil membawa sisa
khamr yang ada pada mereka, lalu mereka menuangkannya". [HR. Muslim]
عَنْ
اَنَسٍ قَالَ: كُنْتُ اَسْقِى اَبَا عُبَيْدَةَ وَ اُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ
مِنْ فَضِيْخِ زَهْوٍ وَ تَمْرٍ، فَجَاءَهُمْ آتٍ فَقَالَ: اِنَّ اْلخَمْرَ
حُرِّمَتْ. فَقَالَ اَبُوْ طَلْحَةَ: قُمْ يَا اَنَسُ فَاَهْرِقْهَا،
فَاَهْرَقْـتُهَا. احمد و البخارى و مسلم
Dari
Anas, ia berkata : Saya pernah menuangkan (minuman) kepada Abu 'Ubaidah
dan Ubay bin Ka'ab, (yang dibikin) dari perasan kurma segar dan kurma
kering, lalu ada seseorang datang kepada mereka, kemudian berkata,
"Sesungguhnya khamr telah diharamkan". Lalu Abu Thalhah berkata,
"Berdirilah hai Anas, lalu buanglah". Kemudian saya pun menuangkan
(membuang) minuman tersebut". [HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim]
2. Segala Yang Memabukkan Hukumnya Haram
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: َاْلخَمْرُ مِنْ هَاتَيْنِ
الشَّجَرَتَيْنِ: النَّخْلَةِ وَ اْلعِنَبَةِ. الجماعة الا الترمذى
Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Khamr itu (dibuat) dari dua pohon ini : kurma dan anggur". [HR. Jama'ah, kecuali Tirmidzi]
عَنْ اَنَسٍ قَالَ: اِنَّ اْلخَمْرَ حُرِّمَتْ وَ اْلخَمْرُ يَوْمَئِذٍ اْلبُسْرُ وَ التَّمْرُ. احمد و البخارى و مسلم
Dari
Anas, ia berkata, "Sesungguhnya khamr itu (telah) diharamkan, dan pada
saat itu khamr (dibuat dari) kurma segar dan kurma kering". [HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim]
عَنِ
ابْنِ عُمَرَ اَنَّ عُمَرَ قَالَ عَلَى مِنْبَرِ النَّبِيِّ ص: اَمَّا
بَعْدُ، اَيُّهَا النَّاسُ، اِنَّهُ نَزَلَ تَحْرِيْمُ اْلخَمْرِ وَ هِيَ
مِنْ خَمْسَةٍ: مِنَ اْلعِنَبِ وَ التَّمْرِ وَ اْلعَسَلِ وَ اْلحِنْطَةِ
وَ الشَّعِيْرِ وَ اْلخَمْرِ مَا خَامَرَ اْلعَقْلَ. احمد و البخارى و مسلم
Dari
Ibnu 'Umar, bahwa 'Umar RA berkata (berkhutbah) di mimbar Nabi SAW,
"Amma ba'du, hai manusia, sesungguhnya telah turun ketetapan haramnya
khamr, dan khamr itu (terdiri) dari lima macam, yaitu dari anggur, kurma
kering, madu gandum, sya'ir (gandum Belanda), dan khamr itu suatu
minuman yang menutupi akal". [HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim]
عَنِ
النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ مِنَ
اْلحِنْطَةِ خَمْرًا، وَ مِنَ الشَّعِيْرِ خَمْرًا، وَ مِنَ الزَّبِيْبِ
خَمْرًا، وَ مِنَ التَّمْرِ خَمْرًا، وَ مِنَ اْلعَسَلِ خَمْرًا. الخمسة
الا النسائى
Dari
Nu'man bin Basyir, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya
khamr itu (ada yang dibuat) dari gandum, ada yang dari sya'ir, ada yang
dari kismis (anggur kering), ada yang dari kurma, dan ada (pula) yang
dari madu". [HR. Khamsah, kecuali Nasai]
زاد احمد و ابو داود: وَ اَنَا اَنْهَى عَنْ كُلِّ مُسْكِرٍ.
Imam Ahmad dan Abu Dawud menambah : Rasulullah SAW bersabda, "Dan aku melarang segala minuman yang memabukkan".
عَنِ ابْنِ عُمَرَ اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: كُلُّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ، وَ كُلُّ مُسْكِرٍ حَرَامٌ. الجماعة الا البخارى و ابن ماجه
Dari
Ibnu 'Umar, bahwa Nabi SAW pernah bersabda, "Setiap (minuman) yang
memabukkan itu khamr, dan setiap (minuman) yang memabukkan itu haram". [HR. Jama'ah, kecuali Bukhari dan Ibnu Majah]
و فى لفظ: كُلُّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ وَ كُلُّ خَمْرٍ حَرَامٌ. مسلم و الدارقطنى
Dan dalam lafadh yang lain (dikatakan), "Setiap (minuman) yang memabukkan itu khamr, dan setiap khamr itu haram". [HR. Muslim dan Daruquthni]
عَنْ
عَائِشَةَ قَالَتْ: سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ ص عَنِ اْلبِتْعِ وَ هُوَ
نَبِيْذُ اْلعَسَلِ. وَ كَانَ اَهْلُ اْليَمَنِ يَشْرَبُوْنَهُ، فَقَالَ ص:
كُلُّ شَرَابٍ اَسْكَرَ فَهُوَ حَرَامٌ. احمد و البخارى و مسلم
Dari
'Aisyah, ia berkata, "Rasulullah SAW pernah ditanya tentang bit'i, yaitu
minuman keras yang terbuat dari madu, dan penduduk Yaman biasa
meminumnya. Lalu Nabi SAW menjawab, "Setiap minuman yang memabukkan,
maka minuman itu haram". [HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim]
عَنْ
اَبِى مُوْسَى قَالَ: قُالْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ ص اَفْطِنَا فِى
شَرَابَيْنِ كُنَّا نَصْنَعُهُمَا بِاْليَمَنِ. اَلْبِتْعُ وَ هُوَ مِنَ
اْلعَسَلِ يُنْبَذُ حَتَّى يَشْتَدَّ، وَ اْلمِزْرُ وَ هُوَ مِنَ
الذُّرَّةِ وَ الشَّعِيْرِ يُنْبَذُ حَتَّى يَشْتَدَّ، قَالَ كَانَ
رَسُوْلُ اللهِ ص قَدْ اُعْطِيَ جَوَامِعَ اْلكَلِمِ
بِخَوَاتِمِهِ،فَقَالَ: كُلُّ مُسْكِرٍ حَرَامٌ. احمد و البخارى و مسلم
Dari
Abu Musa RA, ia berkata : Saya berkata, "Ya Rasulullah, berilah kami
fatwa tentang dua minuman yang biasa kami membuatnya di Yaman, yaitu
bit'i, minuman dari madu yang dilarutkan (dibiarkan) sehingga menjadi
keras dan mizr, minuman dari gandum dan sya'ir yang dilarutkan sehingga
menjadi keras. Abu Musa berkata : Lalu Rasulullah SAW memberi jawaban
singkat yang mencakup, pada akhir-akhir jawabannya. Beliau bersabda,
"Setiap minuman yang memabukkan itu haram". [HR Ahmad, Bukhari dan Muslim]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: كُلُّ مُخَمِّرٍ خَمْرٌ وَ كُلُّ مُسْكِرٍ حَرَامٌ. ابو داود
Dari
Ibnu 'Abbas RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Setiap minuman yang
menutupi (akal) itu khamr, dan setiap minuman yang memabukkan itu haram". [HR. Abu Dawud]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar