9. Pada suatu hari diantara kaum musyrikin Quraisy ada yang menemui Nabi SAW dan berkata : "Hai Muhammad, tidak mungkin Tuhan mengutus kamu Muhammad, sebab kamu hanya manusia biasa". Pada waktu itu Nabi SAW hanya diam saja. Lalu Allah SWT menurunkan wahyu kepada beliau :
الـر،
تِلْـكَ ايـتُ اْلكِـتبِ اْلحَـكِـيْمِ. اَ كَانَ لِلنَّـاسِ عَجَبًا
اَنْ اَوْحَيْنَا اِلى رَجُلٍ مِّنْـهُمْ اَنْ اَنــْذِرِ النَّـاسَ وَ
بَـشِّرِ الَّذِيـْنَ امَنُـوْا اَنَّ لَـهُمْ قَدَمَ صِدْقٍ عِنْدَ
رَبـِّـهِمْ، قَالَ اْلكـفِرُوْنَ اِنَّ هذَا لَسحِرٌ مُّـبِـيْنٌ.
يونس:1-2
Alif
Laam Raa. Inilah ayat-ayat Al-Qur'an yang mengandung hikmah. Patutkah
menjadi keheranan bagi manusia bahwa Kami mewahyukan kepada seorang
laki-laki di antara mereka : "Berilah peringatan kepada manusia dan
gembirakanlah orang-orang beriman bahwa mereka mempunyai kedudukan yang
tinggi di sisi Tuhan mereka". Orang-orang kafir berkata : "Sesungguhnya
orang ini (Muhammad) benar-benar adalah tukang sihir yang nyata". [QS. Yunus : 1-2].
Dan juga Allah menurunkan :
وَمَآ
اَرْسَلْنـَا مِنْ قَـبْلـِكَ اِلاَّ رِجَالاً نـُّوْحِيْ اِلَـيْهِمْ
فَسْئَلُـوْا اَهْلَ الذِّكْرِ اِنْ كُـنْـتُمْ لاَ تَـعْلَمُوْنَ.
بِاْلبَـيِّنتِ وَ الـزُّبـُرِ، وَ اَنـْزَلْـنَـآ اِلَـيْكَ الذِّكْرَ
لِـتُبَـيِّنَ لـِلـنَّـاسِ مَا نُزِّلَ اِلَـيْهِمْ وَ لَعَلَّـهُمْ
يَـتَـفَكَّـرُوْنَ.النحل:43-44
Dan
Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami
beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai
pengetahuan, jika kamu tidak mengetahui, dengan membawa
keterangan-keterangan (mu'jizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan
kepadamu Al-Qur'an, agar kamu menerangkan kepada ummat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan. [QS. An-Nahl : 43-44]
10. Pada
suatu hari diantara pembesar-pembesar kaum musyrikin Quraisy ada yang
berkata dengan perkataan-perkataan yang mengandung ejekan kepada Nabi
SAW, katanya : "Muhammad, jika sekiranya utusan Tuhan itu bukan Malaikat, tentu seorang pembesar diantara dua negeri ini
yang dipilih-Nya untuk menjadi utusan; tetapi mengapa tidak salah
seorang dari pembesar dua negeri ini yang diutus-Nya (yaitu : Walid bin
Mughirah Al-Quraisy atau 'Umair bin Mas'ud Ats-Tsaqafy. Kalau yang
diutus itu salah seorang dari dua orang pembesar dari dua negeri ini,
tentu kami percaya, dan semua orang tentu percaya juga".
Maksudnya
: Mengapa Tuhan mengutus utusan-Nya kepada mereka, bukan seorang
diantara mereka yang paling mulia, paling kaya dan sebagainya ?
Sedang
sepanjang riwayat, pada waktu itu orang yang paling kaya, paling tinggi
kedudukannya dan yang melebihi tentang segala-galanya di kota Makkah
dan di kota Thaif ialah : Walid bin Mughirah bangsa Quraisy di kota
Makkah dan 'Umair bin Mas'ud bangsa Tsaqif di kota Thaif. Oleh sebab
itu, seolah-olah mereka menetapkan bahwa jika sekiranya Tuhan
membangkitkan utusan-Nya kepada mereka, niscaya salah seorang pembesar
dari kedua negeri (kota) tersebut itulah yang berhak menjadi utusan.
Sebab kedua pembesar dari kedua kota tersebut itulah yang sangat
berpengaruh di kalangan mereka dan yang menjadi ikutan mereka dalam
segala hal. Oleh sebab itu, maka sebagai jawaban mereka, Allah
menurunkan wahyu kepada Nabi SAW :
وَ
قَالُـوْا لَـوْلاَ نُـزِّلَ هذَا اْلـقُـرْانُ عَلى رَجُلٍ مِّنَ
اْلـقَـرْيـَـتَـيْنِ عَظِيْمٍ. اَهُمْ يَـقْسِمُوْنَ رَحْمَتَ رَبـِّكَ،
نَحْنُ قَسَمْنَا بَـيْنَهُمْ مـَعِـيْشَـتَـهُمْ فِى اْلحَـيوةِ
الدُّنـْيَا وَ رَفَعْنَا بَـعْضَهُمْ فَـوْقَ بَـعْضٍ دَرَجتٍ
لّــِيَـتَّخِذَ بَـعْضُـهُمْ بَـعْضًا سُخْرِيًّـا، وَ رَحْمَتُ رَبـِّكَ
خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَـعُوْنَ. الزخرف:31-32
Dan
mereka berkata : "Mengapa Al-Qur'an ini tidak diturunkan kepada seorang
pembesar dari salah satu dua negeri (Makkah dan Thaif) ini ? Apakah
mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu ? Kami telah menentukan antara
mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah
meninggikan sebagian mereka atas
sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat
mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa
yang mereka kumpulkan. [Az-Zukhruf : 31-32]
11. Pada suatu hari ada di antara kaum musyrikin Quraisy yang berkata kepada Nabi SAW, antara lain demikian : "Muhammad,
pendek kata kami tidak akan percaya kepadamu, kecuali jika kami
masing-masing diberi seperti apa yang telah diberikan kepadamu, dan kami
masing-masing diberi catatan yang mengatakan bahwa kamu itu
sungguh-sunguh utusan Tuhan".
Terhadap
permintaan mereka itu Nabi SAW bersikap diam, tidak menjawab sepatah
katapun. Kemudian Allah menurunkan wahyu kepada Nabi SAW :
فَمَا
لَـهُمْ عَنِ الـتَّذْكِـرَةِ مُـعْرِضِيْنَ. كَاَنــَّـهُمْ حُمُرٌ
مُّسْتَـنْـفِـرَةٌ. فَرَّتْ مِنْ قَسْوَرَةٍ . بَلْ يُـرِيـْدُ كُلُّ
امْرِئٍ مِّـنْـهُمْ اَنْ يـُّؤْتى صُحُفًا مُّـنَشَّرَةً.كَلاَّ بَلْ
لاَّ يَخَافُوْنَ اْلاخِرَةَ. كَلا اِنـَّه تَذْكِرَةٌ. فَمَنْ شَآءَ
ذَكْرَه. وَمَا يَذْكُرُوْنَ اِلاَّ اَنْ يـَّشَآءَ اللهُ، هُوَ اَهْلُ
الـتَّـقْوى وَ اَهْلُ اْلـمَـغْفِرَةِ. المدثر:49-56
Maka
mengapa mereka (orang-orang kafir) berpaling dari peringatan (Allah) ?,
seakan-akan mereka itu keledai liar yang lari terkejut, lari daripada
singa. Bahkan tiap-tiap orang dari mereka berkehendak supaya diberikan
kepadanya lembaran-lembaran yang terbuka. Sekali-kali tidak. Sebenarnya
mereka tidak takut kepada negeri akhirat. Sekali-kali tidak demikian
halnya. Sesungguhnya Al-Qu'ran itu adalah peringatan. Maka barangsiapa
menghendaki, niscaya dia mengambil pelajaran daripadanya (Al-Qur'an).
Dan mereka tidak akan mengambil pelajaran daripadanya kecuali (jika)
Allah menghendakinya. Dia (Allah) adalah Tuhan Yang patut (kita)
bertaqwa kepada-Nya dan berhak memberi ampun. [Al-Muddatstsir : 49 - 56]
12. Dan pada suatu hari di antara pemuka-pemuka kaum Musyirikin Quraisy ada yang berkata kepada Nabi Muhammad SAW demikian : "Hai
Muhammad, pendek kata kamu bukan utusan Tuhan, kalau kamu utusan Tuhan,
mana saksimu yang menyatakan, bahwa kamu benar-benar utusan Tuhan ?"
Kemudian Allah menurunkan wahyu kepada Nabi SAW :
وَ
يَـقُـوْلُ الَّذِيـْنَ كَـفَرُوْا لَـسْتَ مُـرْسَلاً، قُلْ كَـفى
بِاللهِ شَهِـيْدًا بَـيْنِيْ وَ بَـيْنَكُمْ وَ مَنْ عِنْدَه عِلْمُ
اْلكِـتبِ. الرعد:43
Berkatalah
orang-orang kafir : "Kamu bukan seorang yang dijadikan Rasul".
Katakanlah : "Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan kamu, dan antara
orang yang mempunyai ilmu Al-Kitab". [Ar-Ra'd : 43]
Maksud
ayat itu ialah : Kalau orang-orang kafir meminta saksi yang menyatakan
tentang terutusnya Nabi Muhamnmad SAW, maka beliau Nabi SAW telah cukup
mempunyai saksi, dengan secukup-cukupnya. Pertama, Allah sendirilah yang menyaksikan terutusnya Nabi SAW; dan kedua,
orang-orang yang berpengetahuan kitab suci dari Allah, seperti kaum
Yahudi dan kaum Nashrani, yang dapat menyaksikan terutusnya Nabi
Muhammad SAW, tetapi jikalau mereka itu tetap tidak mau percaya,
sekalipun diberi keterangan yang bagaimanapun juga, mereka tetap tidak
percaya.
13. Dan pernah pada suatu hari sebagian pembesar-pembesar Quraisy berkata kepada Nabi SAW antara lain demikian : "Hai
Muhammad, kamu memberitakan kepada kami bahwa Nabi Musa mempunyai
tongkat yang dapat dipergunakan memukul batu sampai pecah, dan Nabi Isa
dapat menghidupkan orang yang telah mati, maka dari itu datangkanlah
olehmu kepada kami tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kamu seorang Nabi
dan Utusan Tuhan, nanti kami akan percaya kepadamu".
Dikala itu Nabi SAW bertanya : "Apa yang kamu inginkan supaya aku datangkan kepadamu ?"
Mereka menjawab : "Hendaklah kamu jadikan gunung Shafa ini emas untuk kami".
Nabi SAW berkata : "Jika sekiranya telah aku kerjakan, apakah kamu akan percaya kepadaku ?"
Mereka berkata : "Ya, demi Tuhan, jika kamu telah kerjakan demikian itu, tentu kami akan percaya dan mengikut kamu".
Maka
dikala itu Nabi Muhammad SAW berdiri lalu berdo'a kepada Allah, dan
seketika itu juga datanglah Jibril kepada beliau seraya berkata : "Jika
engkau mau, dapatlah bukit Shafa itu menjadi emas; tetapi jika sudah
demikian, lalu mereka tidak percaya juga kepadamu, niscaya Kami akan
menurunkan siksa atas mereka; dan jika engkau mau, biarkanlah mereka,
sehingga bertobat orang yang mau bertobat. Engkau kami persilahkan
memilih salah satu diantara dua itu".
Nabi SAW menjawab : "Aku lebih suka membiarkan mereka, sehingga bertobat mereka yang mau bertobat".
Kemudian Allah menurunkan wahyu kepada Nabi SAW :
وَ
اَقْسَمُوْا بِاللهِ جَهْدَ اَيـْمَانِـهِمْ لَـئِنْ جَآءَتْـهُمْ ايـَةٌ
لـَّـيُؤْمـِنُنَّ بِـهَا، قُلْ اِنــَّمَا اْلايتُ عِنْدَ اللهِ وَمَا
يُـشْعِرُكُمْ، اَنــَّهَآ اِذَا جَآءَتْ لاَ يـُـؤْمـِنُـوْنَ. وَ
نُـقَـلِّبَ اَفْـئِدَتـَهُمْ وَ اَبـْصَارَهُمْ كَمَا لَـمْ
يُـؤْمـِنُـوْا بِه اَوَّلَ مَـرَّة وَّنـَذَرُهُمْ فِيْ طُغْيَانِـهِمْ
يـَعْـمَـهُـوْنَ. وَلـَوْ اَنــَّنَا نَـزَّلْـنَا اِلَـيْهِمُ
اْلمَـلـئِكَـةَ وَكَلــَّمَهُمُ اْلمَـوْتى وَ حَشَرْنَـا عَلَـيْهِمْ
كُلَّ شَيْءٍ قُـبُلاً مَّا كَانُـوْا لِـيُـؤْمـِنُـوْآ اِل اَنْ
يَّـشَآءَ اللهُ وَلكِـنْ اَكْــثَـرَهُمْ يَجْـهَـلُــوْنَ. الانعام:109
Mereka
bersumpah dengan nama Allah dengan segala kesungguhan, bahwa sungguh
jika datang kepada mereka sesuatu mu'jizat, pastilah mereka beriman
kepada-Nya. Katakanlah : "Sesungguhnya mu'jizat-mu'jizat itu hanya
berada di sisi Allah". Dan apakah yang memberitahu-kan kepadamu bahwa
apabila mu'jizat datang mereka tidak akan beriman. Dan (begitulah pula)
Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah
beriman kepadanya (Al-Qur'an) pada permulaannya, dan Kami biarkan
mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat. Kalau sekiranya Kami
turunkan malaikat kepada mereka, dan orang-orang yang telah mati
berbicara dengan mereka dan Kami kumpulkan (pula) segala sesuatu ke
hadapan mereka, niscaya mereka tidak (juga) akan beriman, kecuali jika
Allah menghendaki, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui".
[Al-An'am : 109-111]
14. Dan
pernah pula pada suatu hari segolongan ketua-ketua dan pemuka-pemuka
musyrikin Quraisy datang kepada Nabi SAW, tetapi mereka enggan duduk
bersama-sama shahabat Nabi SAW, padahal ketika itu disamping Nabi ada
beberapa orang shahabat yang miskin, bekas hamba sahaya, seperti :
Bilal, Shuhaib, 'Ammar, Khabbab dan lain-lainnya yang memang tergolong
orang-orang yang terpandang rendah serta hina oleh fihak mereka. Mereka
yang datang tadi ialah 'Utbah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah, Qurdlah
bin 'Abdi 'Amr, Harits bin 'Amir, Muth'im bin 'Ady dan lain-lainnya lagi
yang terdiri dari bangsawan Quraisy keturunan Abdu Manaf. Lalu diantara
mereka ada yang berkata kepada Nabi SAW : "Apakah kami (para
pembesar dan bangsawan) ini disuruh menjadi golongan mereka (orang-orang
yang rendah) itu, Muhammad ? Singkirkanlah mereka itu dari kami lebih
dulu. Kalau kamu telah menyingkirkan mereka itu, kami akan mengikut kamu
Muhammad".
Selanjutnya diantara mereka ada yang berkata : "Apakah
mereka itu yang mendapat petunjuk Tuhan dan yang memperoleh ni'mat dari
pada-Nya ? Kalau mereka itu dikatakan sebagai orang yang mendapat
petunjuk dan memperoleh ni'mat dari Tuhan, mengapa mereka itu miskin dan
papa sengsara ?"
Sehubungan dengan perkataan mereka yang sedemikian itu, maka Allah menurunkan wahyu kepada Nabi SAW
وَ
اَنــْذِرْ بِهِ الَّذِيـْنَ يـَخَافُـوْنَ اَنْ يُّـحْشَرُوْآ اِلى
رَبـِّـهِمْ لَـيْسَ لَــهُمْ مِّنْ دُوْنـِه وَلـِيٌّ وَّلاَ شَفِـيْعٌ
لَّـعَلَّـهُمْ يَـتَّـقُـوْنَ. وَلاَ تَطْرُدِ الَّذِيـْنَ يـَدْعُوْنَ
رَبـَّهُمْ بِاْلـغَدوةِ وَ اْلـعَشِيِّ يُـرِيـْدُوْنَ وَجْـهَه، مَا
عَلَـيْكَ مِنْ حِسَابِـهِمْ مِّنْ شَيْءٍ وَّ مَا مِنْ حِسَابـِكَ
عَلَـيْهِمْ مِّنْ شَيْءٍ فَـتَطْـرُدَهُمْ فَـتَـكُـوْنَ مِنَ
الظّـلِـمِـيْنَ. وَ كَذلـِكَ فَـتَـنَّـا بَـعْضَـهُمْ
بِـبَـعْضٍ لِّــيَـقُـوْلُـوْا اَهـؤُلآءِ مَنَّ اللهُ عَلَـيْهِمْ
مِّنْ بَـيْـنِـنَا، اَلــَيْسَ اللهُ بِـاَعْلَمَ بِالشّكِـرِيـْنَ.
الانعام:51-53
Dan
berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang
yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya (pada hari kiamat), sedang
bagi mereka tidak ada seorang pelindung dan pemberi syafaatpun selain
daripada Allah, agar mereka bertaqwa. Dan janganlah kamu mengusir
orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari dan di petang hari,
sedang mereka menghendaki keridlaan-Nya. Kamu tidak memikul
tanggungjawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak
memikul tanggungjawab sedikitpun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan
kamu (berhak) mengusir mereka sehingga kamu termasuk orang-orang yang
dhalim. Dan demikianlah telah Kami uji sebagian mereka (orang-orang yang
kaya) dengan sebagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang
yang kaya itu) berkata: "Orang-orang semacam inikah diantara kita yang
diberi anugerah oleh Allah kepada mereka ?" (Allah berfirman) :
"Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur
(kepada-Nya) ?" [Al-An'am : 51 - 53]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar