Zuhud (tidak rakus) pada dunia dan ridla dengan apa yang ada (1).
Firman Allah :
اِعْلَمُوْآ
اَنَّمَا اْلحَيوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّ لَهْوٌ وَّ زِيْنَةٌ وَّ
تَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَ تَكَاثُرٌ فِى اْلاَمْوَالِ وَ اْلاَوْلاَدِ،
كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ اْلكُفَّارَ نَبَاتُه ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَريهُ
مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًا، وَ فِى اْلاخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌ
وَّ مَغْفِرَةٌ مّنَ اللهِ وَ رِضْوَانٌ، وَ مَا اْلحَيوةُ الدُّنْيَا
اِلاَّ مَتَاعُ اْلغُرُوْرِ. الحديد:20
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini
hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan
bermegah-megah diantara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya
harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para
petani. Kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya
kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada
adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridlaan-Nya. Dan
kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. [QS. Al-Hadiid : 20]
اِنَّمَا
مَثَلُ اْلحَيوةِ الدُّنْيَا كَمَآءٍ اَنْزَلْنهُ مِنَ السَّمَآءِ
فَاخْتَلَطَ بِه نَبَاتُ اْلاَرْضِ مِمَّا يَأْكُلُ النَّاسُ وَ
اْلاَنْعَامُ حَتّى اِذَآ اَخَذَتِ اْلاَرْضُ زُخْرُفَهَا وَ ازَّيَّنَتْ
وَ ظَنَّ اَهْلُهَآ اَنَّهُمْ قدِرُوْنَ عَلَيْهَآ اتيهَآ اَمْرُنَا
لَيْلاً اَوْ نَهَارًا فَجَعَلْنهَا حَصِيْدًا كَاَنْ لَّمْ تَغْنَ
بِاْلاَمْسِ كَذلِكَ نُفَصّلُ اْلايتِ لِقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ. يونس:24
Sesungguhnya
perumpamaan kehidupan dunia itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami
turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu
tanam-tanaman bumi, diantaranya ada yang dimakan manusia dan binatang
ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai
(pula) perhiasannya,
dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya,
tiba-tiba datanglah kepadanya adzab Kami di waktu malam atau siang, lalu
Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanaman-tanaman yang sudah
disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami
menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang yang
berfikir. [QS. Yunus : 24]
اْلمَالُ
وَ اْلبَنُوْنَ زِيْنَةُ اْلحَيوةِ الدُّنْيَا، وَ اْلبقِيتُ الصّلِحتُ
خَيْرٌ عِنْدَ رَبّكَ ثَوَابًا وَّ خَيْرٌ اَمَلاً. وَ يَوْمَ نُسَيّرُ
اْلجِبَالَ وَ تَرَى اْلاَرْضَ بَارِزَةً وَّ حَشَرْنهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ
مِنْهُمْ اَحَدًا. الكهف:46-47
Harta
dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang
kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta
lebih baik untuk menjadi harapan. Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika
itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia dan tidak Kami tinggalkan seorangpun dari mereka. [QS. Al-Kahfi : 46-47]
زُيّنَ
لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوتِ مِنَ النّسَآءِ وَ اْلبَنِيْنَ وَ
اْلقَنَاطِيْرِ اْلمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَ اْلفِضَّةِ وَ اْلخَيْلِ
اْلمُسَوَّمَةِ وَ اْلاَنْعَامِ وَ اْلحَرْثِ، ذلِكَ مَتَاعُ اْلحَيوةِ
الدُّنْيَا، وَ اللهُ عِنْدَه حُسْنُ اْلمَابِ. ال عمران:14
Dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini,
yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,
perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah
kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik
(surga). [QS. Ali Imran : 14]
ياَيُّهَا
النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمْ وَ اخْشَوْا يَوْمًا لاَّ يَجْزِيْ وَالِدٌ
عَنْ وَّلَدِه، وَ لاَ مَوْلُوْدٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَّالِدِه شَيْئًا،
اِنَّ وَعْدَ اللهِ حَقٌّ فَلاَ تَغُرَّنَّكُمُ اْلحَيوةُ الدُّنْيَا، وَ
لاَ يَغُرَّنَّكُمْ بِاللهِ اْلغَرُوْرُ. لقمان:33
Hai
manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutlah suatu hari yang (pada
hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak
tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji
Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia
memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan
kamu dalam (menthaati) Allah. [QS. Luqman : 33]
وَ
مَا هذِهِ اْلحَيوةُ الدُّنْيَا اِلاَّ لَهْوٌ وَّ لَعِبٌ، وَ اِنَّ
الدَّارَ اْلاخِرَةَ لَهِيَ اْلحَيَوَانُ، لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ.
العنكبوت:64
Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. [QS. Al-Ankabut : 64]
Hadits-hadits Nabi SAW :
عَنْ
سَهْلِ بْنِ سَعْدِ السَّاعِدِيِّ رض قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ اِلَى
النَّبِيِّ ص فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، دُلَّنِى عَلَى عَمَلٍ اِذَا
عَمِلْتُهُ اَحَبَّنِى اللهُ وَ اَحَبَّنِى النَّاسُ. فَقَالَ: اِزْهَدْ
فِى الدُّنْيَا يُحِبَّكَ اللهُ وَ ازْهَدْ فِيْمَا فِى اَيْدِى النَّاسِ
يُحِبَّكَ النَّاسُ. ابن ماجه
Dari Sahl bin
Sa’ad As-Saa’idiy RA ia berkata : Ada seorang laki-laki datang kepada
Nabi SAW lalu bertanya, “Ya Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku suatu amal
apabila aku mengerjakannya, Allah akan mencintaiku dan manusia juga
mencintaiku”. Nabi SAW bersabda, “Zuhudlah dari urusan dunia niscaya
Allah mencintaimu, dan zuhudlah dari apa yang ada di tangan manusia,
niscaya manusia mencintaimu”. [HR. Ibnu Majah]
عَنْ
عَمَّارِ بْنِ يَاسِرٍ رض قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ يَقُوْلُ: مَا
تَزَيَّنَ اْلاَبْرَارُ فِى الدُّنْيَا بِمِثْلِ الزُّهْدِ فِى الدُّنْيَا.
ابو يعلى
Dari
Ammar bin Yasir RA, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda,
“Tidak ada perhiasan orang-orang yang baik di dunia seperti baiknya
zuhud dari dunia”. [HR. Abu Ya’la]
عَنْ
عَبْدِ اللهِ بْنِ جَعْفَرٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِذَا
رَأَيْتُمْ مَنْ يَزْهَدُ فِى الدُّنْيَا فَادْنُوْا مِنْهُ، فَاِنَّهُ
يُلَقَّى اْلحِكْمَةَ. ابو يعلى
Dari
Abdullah bin Ja’far RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Apabila
kalian melihat orang yang zuhud dari dunia, maka dekatilah dia karena
dia itui orang yang diberi hikmah”. [HR. Abu Ya’la]
عَنْ
اَبِى سَعِيْدٍ اْلخُدْرِيِّ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اِنَّ
الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ، وَ اِنَّ اللهَ تَعَالَى مُسْتَخْلِفُكُمْ
فِيْهَا فَيَنْظُرَ كَيْفَ تَعْمَلُوْنَ، فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَ
اتَّقُوا النِّسَاءَ. مسلم و النسائى و زاد: فَمَا تَرَكْتُ بَعْدِى
فِتْنَةً اَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
Dari
Abu Sa’id Al-Khudriy RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya dunia itu manis dan indah dan sesungguhnya Allah Ta’ala
menjadikan kalian khalifah padanya, maka Allah akan melihat bagaimana
kalian beramal. Maka jagalah dirimu dari dunia dan jagalah dirimu dari
para wanita”. [HR. Muslim dan Nasai] Nasai
menambahkan, “Maka tidaklah aku meninggalkan sesudahku cobaan yang
lebih berbahaya bagi orang laki-laki dari pada cobaan berupa wanita”.
عَنْ
ثَوْبَانَ رض قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَا يَكْفِيْنِى مِنَ
الدُّنْيَا؟ قَالَ: مَا سَدَّ جَوْعَتَكَ، وَ وَارَى عَوْرَتَكَ، وَ اِنْ
كَانَ لَكَ بَيْتٌ يُظِلُّكَ فَذَاكَ وَ اِنْ كَانَتْ لَكَ دَابَّةٌ
فَبَخٍ. الطبرانى فى الاوسط
Dari
Tsauban RA ia berkata, : Aku bertanya “Ya Rasulullah, apa yang
mencukupiku dari keduniaan ?”. Nabi SAW menjawab, “Apa yang bisa menutup
laparmu dan apa yang bisa menutup auratmu. Dan jika kamu mempunyai
rumah untuk berlindung, maka itu cukup bagimu dan jika kamu punya
kendaraan, itu sudah bagus”. [HR. Thabrani di dalam Al-Ausath]
عَنْ
عَسِيْبٍ رض قَالَ: خَرَجَ رَسُوْلُ اللهِ ص لَيْلاً فَمَرَّ بِى
فَدَعَانِى فَخَرَجْتُ اِلَيْهِ، ثُمَّ مَرَّ بِاَبِى بَكْرٍ رَحِمَهُ
اللهُ فَدَعَاهُ فَخَرَجَ اِلَيْهِ، ثُمَّ مَرَّ بِعُمَرَ رَحِمَهُ اللهُ
فَدَعَاهُ فَخَرَجَ اِلَيْهِ، فَانْطَلَقَ حَتَّى دَخَلَ حَائِطًا لِبَعْضِ
اْلاَنْصَارِ فَقَالَ لِصَاحِبِ اْلحَائِطِ: اَطْعِمْنَا، فَجَاءَ
بِعِذْقٍ فَوَضَعَهُ، فَاَكَلَ رَسُوْلُ اللهِ ص وَ اَصْحَابُهُ، ثُمَّ
دَعَا بِمَاءٍ بَارِدٍ فَشَرِبَ فَقَالَ: لَتُسْئَلُنَّ عَنْ هذَا يَوْمَ
اْلقِيَامَةِ. قَالَ: فَاَخَذَ عُمَرُ رَحِمَهُ اللهُ اْلعِذْقَ، فَضَرَبَ
بِهِ اْلاَرْضَ حَتَّى تَنَاثَرَ اْلبُسْرُ قِبَلَ رَسُوْلِ اللهِ ص، ثُمَّ
قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اِنَّا لَمَسْئُوْلُوْنَ عَنْ هذَا يَوْمَ
اْلقِيَامَةِ؟ قَالَ: نَعَمْ اِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ: خِرْقَةٍ كَفَّ بِهَا
عَوْرَتَهُ، اَوْ كِسْرَةٍ سَدَّ بِهَا جَوْعَتَهُ، اَوْ جُحْرٍ يَدْخُلُ
فِيْهِ مِنَ اْلحَرِّ وَ اْلقَرِّ. احمد و رواته ثقات
Dari
‘Asiib RA, ia berkata : Rasulullah SAW keluar pada suatu malam lalu
beliau melewati aku dan mengajakku, maka akupun keluar kepadanya.
Kemudian melewati Abu Bakar rahimahullah dan memanggilnya, maka dia pun
keluar kepada beliau lalu melewati Umar rahimahullah dan memanggilnya,
maka Umarpun keluar kepada beliau. Kemudian beliau berjalan sehingga
masuk ke kebun kurma kepunyaan orang Anshar. Beliau bersabda kepada
pemilik kebun itu, “Berilah makan kepada kami”. Maka pemilik kebun itu
datang dengan membawa sedompol kurma lalu meletakkannya. Kemudian
Rasulullah dan para shahabat memakannya. Kemudian beliau minta air
dingin, lalu meminumnya. Beliau bersabda, “Sungguh pasti kalian akan
ditanya dari semuanya ini pada hari qiyamat”. (‘Asiib) berkata :
Kemudian Umar rahimahullah mengambil dompolan kurma itu dan
membantingnya ke tanah sehingga kurma-kurma itu berserakan di hadapan
Rasulullah SAW. Kemudian Umar berkata, “Ya Rasulullah, kita akan ditanya
dari semua ini pada hari qiyamat ?”. Nabi menjawab, “Ya, kecuali dari
tiga perkara, yaitu kain yang dengannya orang menutup auratnya, atau
makanan sekedar menghilangkan lapar atau rumah yang padanya orang
berlindung dari panas dan dingin”. [HR. Ahmad, para perawinya kuat]
عَنْ
عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: لَيْسَ ِلابْنِ
آدَمَ حَقٌّ فِى سِوَى هذِهِ اْلخِصَالِ: بَيْتٌ يُكِنُّهُ، وَ ثَوْبٌ
يُوَارِى عَوْرَتَهُ، وَ جِلْفُ اْلخُبْزِ وَ اْلمَاءِ. الترمذى و الحاكم و
صححاه
Dari
Utsman bin ‘Affan RA, bahwasanya Nabi SAW bersabda, “Tidak ada hak bagi
anak Adam selain beberapa perkara ini : Rumah untuk berlindung, pakaian
untuk menutup auratnya, dan roti kering dan air”. [HR. Tirmidzi dan Hakim, kedua-duanya menshahihkannya]
عَنْ
اَبِى الدَّرْدَاءِ رض قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ص: مَا طَلَعَتْ شَمْسٌ
قَطُّ اِلاَّ بُعِثَ بِجَنْبَتَيْهَا مَلَكَانِ يُنَادِيَانِ يُسْمِعَانِ
اَهْلَ اْلاَرْضِ اِلاَّ الثَّقَلَيْنِ: يَا اَيُّهَا النَّاسُ، هَلُمُّوْا
اِلَى رَبِّكُمْ. فَاِنَّ مَا قَلَّ وَ كَفَى خَيْرٌ مِمَّا كَثُرَ وَ
اَلْهَى. احمد و رواته رواة الصحيح و ابن حبان فى صحيحه و الحاكم و قال:
صحيح الاسناد
Dari
Abu Darda’, ia berkata : Nabi SAW bersabda, “Tidaklah terbit matahari
kecuali diutus pada kedua sisinya dua malaikat yang berseru hingga
terdengar oleh penduduk bumi kecuali jin dan manusia : Hai para manusia
marilah (ingat dan thaat) kepada Tuhan kalian. Karena sesungguhnya
sedikit tetapi mencukupi adalah lebih baik dari pada banyak tetapi
melalaikan”. [HR. Ahmad, para perawinya perawi shahih. Ibnu Hibban di dalam shahihnya dan Al-Hakim ia berkata : shahih sanadnya].
عَنْ
فَضَالَةَ بْنِ عُبَيْدٍ اَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ:
طُوْبَى لِمَنْ هُدِيَ لِـْلاِسْلاَمِ، وَ كَانَ عَيْشُهُ كَفَافًا
وَقَنِعَ. الترمذى و قال حديث حسن صحيح، و الحاكم، و قال: صحيح على شرط
مسلم
Dari
Fadhaalah bin Ubaid, bahwasanya dia mendengar Rasulullah SAW bersabda,
“Berbahagialah orang yang diberi petunjuk kepada Islam dan kehidupannya
pas-pasan dan ridla dengan apa yang ada”. [HR. Tirmidzi, ia berkata, “Hadits hasan shahih”, dan Al-Hakim ia berkata, “Shahih atas syarath Muslim”].
عَنْ
عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: قَدْ
اَفْلَحَ مَنْ اَسْلَمَ، وَ رُزِقَ كَفَافًا، وَ قَنَّعَهُ اللهُ بِمَا
آتَاهُ. مسلم و الترمذى و ابن ماجه
Dari
Abdullah bin ‘Amr RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh
beruntunglah orang yang telah masuk Islam, diberi rezeki yang pas-pasan
dan ridla dengan apa yang telah Allah berikan kepadanya”. [HR. Muslim, Tirmidzi dan Ibnu Majah]
عَنْ
نُقَادَةَ اْلاَسَدِيِّ رض قَالَ: بَعَثَنِى رَسُوْلُ اللهِ ص اِلَى
رَجُلٍ يَسْتَمْنِحُهُ نَاقَةً، فَرَدَّهُ، ثُمَّ بَعَثَنِى اِلَى رَجُلٍ
آخَرَ يَسْتَمْنِحُهُ، فَاَرْسَلَ اِلَيْهِ بِنَاقَةٍ، فَلَمَّا
اَبْصَرَهَا رَسُوْلُ اللهِ ص قَالَ: اَللّهُمَّ بَارِكْ فِيْهَا وَ
فِيْمَنْ بَعَثَ بِهَا. قَالَ نُقَادَةُ: فَقُلْتُ لِرَسُوْلِ اللهِ ص: وَ
فِيْمَنْ جَاءَ بِهَا؟ قَالَ: وَ فِيْمَنْ جَاءَ بِهَا، ثُمَّ اَمَرَ بِهَا
فَحُلِبَتْ فَدَرَّتْ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَللّهُمَّ اَكْثِرْ
مَالَ فُلاَنٍ لِلْمَانِعِ اْلاَوَّلِ، وَ اجْعَلْ
رِزْقَ فُلاَنٍ يَوْمًا بِيَوْمٍ لِلَّذِى بَعَثَ بِالنَّاقَةِ. ابن ماجه باسناد حسن
Dari
Nuqadah Al-Asadiy RA, ia berkata : Rasulullah SAW mengutusku kepada
seseorang agar dia meminjamkan untanya untuk diambil susunya, tetapi
orang tersebut tidak memberikannya. Kemudian beliau mengutusku kepada
seseorang yang lain agar meminjamkan untanya untuk diperah susunya, maka
orang tersebut mengirimkan untanya kepada beliau. Setelah Rasulullah
SAW melihat onta tersebut, beliau berdoa, “Ya Allah, berilah berkah
padanya dan kepada orang yang mengirimkannya”. Nuqadah berkata : Aku
berkata kepada Rasulullah SAW, “Dan kepada orang yang membawa unta itu
kemari”. Beliau bersabda, “Dan kepada orang yang membawa unta itu
kemari”. Kemudian Rasulullah menyuruh agar unta itu diperah susunya.
Maka unta itu mengeluarkan air susu yang banyak sekali. Kemudian
Rasulullah SAW berdoa lagi, “Ya Allah, perbanyaklah hartanya orang yang
menolak memberikan untanya tadi, dan jadikanlah rezekinya orang yang
mengirimkan untanya itu pas-pasan”. [HR. Ibnu Majah dengan sanad hasan]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ:
اَللّهُمَّ اجْعَلْ رِزْقَ آلِ مُحَمَّدٍ قُوْتًا. و فى رواية: كَفَافًا.
البخارى و مسلم و الترمذى و ابن ماجه
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata : Saya mendengar rasulullah SAW berdoa,
“Ya Allah, jadikanlah rezeki keluarga Muhammad itu sekedar untuk
kekuatan saja”. Dan dalam satu riwayat, “Rezeki yang pas-pasan”. [HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan Ibnu Majjah]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar