4. Masuk Islamnya Zubair bin 'Awwam.
Setelah Zubair bin
'Awwam diketahui oleh pamannya bahwa beliau sudah mengikut seruan Nabi
SAW (memeluk Islam), beliaupun lalu dipanggil oleh pamannya. Setelah
beliau menghadap, beliau ditanya : "Apakah kamu sekarang sudah mengikut agama Muhammad ? Sudah tidak maukah kamu kepada agama nenek moyangmu dahulu ? Apa kamu sudah menjadi orang yang hina ?".
Lalu beliau menjawab dengan tegas : "Saya mengikut agama Allah ! Saya mengikut agama Allah !".
Oleh sebab itu beliau lalu diikat dan diberi asap panas oleh pamannya. Selama dianiaya begitu beliau selalu ditanya oleh paman beliau : "Maukah
kamu mendustakan Muhammad dan kembali ikut agamamu dahulu ? Selama kamu
belum mau mengikut dan memeluk agamamu yang lama, selama itu pula kamu tidak akan kulepaskan dari ikatan dan penganiayaan ini".
Beliau menjawab dengan tegas dan ikhlas : "Aku tidak akan mendustakan seruan Muhammad; aku memeluk agama Allah dan tidak akan mengikut agamamu".
Setelah
beberapa hari, akhirnya beliau dilepaskan oleh pamannya. Dan sejak saat
itu beliau tidak lagi diakui sebagai anggota keluarga oleh pamannya dan
oleh anggota keluarga yang lain sebagaimana shahabat 'Ustman bin 'Affan
RA.
5. Masuk Islamnya Abu Fakihah
Shahabat
Abu Fakihah adalah seorang lelaki budak belian Shafwan bin Umayyah,
seorang kepala bangsa Quraisy Musyrikin. Setelah tuannya mengetahui
bahwa ia telah menjadi pengikut Nabi SAW maka dia pun disiksa oleh
tuannya.
Pada suatu hari ia dikeluarkan dari rumah dengan dibelenggu tangan dan lehernya oleh tuannya, lantas dibawa ke padang pasir diwaktu siang hari sedang panas terik. Di sana ia ditelentangkan oleh tuannya menghadap ke atas,
lantas sebuah batu besar diletakkan di atas perutnya. Dari besarnya
batu itu dan dari panasnya pada waktu itu, seingga nafasnya
terengah-engah dan lidahnya terjulur.
Pada saat
itu Umayyah bin Khalaf (pamannya Shafwan bin Umayyah) datang
melihatnya, dan setelah dilihatnya keadaan Abu Fakihah seperti itu, ia
berkata kepada keponakannya : "Shafwan ! Tambahilah siksaannya sehingga datang Muhammad kemari, biarlah Muhammad nanti yang melepaskannya !".
Dengan
taqdir Allah, tiba-tiba shahabat Abu Bakar datang ke tempat itu. Setelah
beliau melihat bahwa Abu Fakihah (seorang Muslim) sedang disiksa begitu
kejam oleh tuannya, dengan segera beliau menyatakan sanggup menebus Abu
Fakihah dengan harga ketika dibeli oleh Shafwan. Setelah Shafwan
menerima tebusan itu, maka dengan segera dilepaskanlah ia dari
penganiayaan yang seganas itu. Dan setelah Abu Fakihah menjadi hak milik
Shahabat Abu Bakar RA, maka beberapa hari kemudian, ia dimerdekakan
oleh beliau. Selanjutnya ia tetap menjadi seorang pemeluk Islam yang
sesungguhnya !
6. Masuk Islamnya 'Ammar bin Yasir, Bapaknya, Ibunya dan Saudaranya laki-laki
Shahabat
'Ammar bin Yasir, bapaknya (Yasir) dan ibunya (Sumayyah), serta
saudaranya laki-laki (Anis), mereka itu adalah budak belian milik 'Amr
bin Hisyam (Abu Jahal). Setelah diketahui oleh tuannya dan oleh para
pemuka musyrikin Quraisy, bahwa mereka itu sudah mengikut seruan Nabi
SAW, lalu mereka disiksa dengan kejam dan ganas oleh tuannya (Abu Jahal)
dan kawan-kawannya.
Mereka
itu dipanggang di atas api yang menyala. Dari sangat hebatnya dan
ganasnya siksaan itu, maka Nabi SAW datang melihatnya untuk menyaksikan
dengan mata kepala sendiri, bahwa mereka sedang disiksa dan dipanggang.
Pada waktu itu, Nabi SAW bersabda :
صَبْرًا يَا آلَ يَاسِرٍ ! صَبْرًا يَا آلَ يَاسِرٍ ! فَاِنَّ مَوْعِدَكُمُ اْلجَـنَّــةُ!
"Shabarlah
hai keluarga Yasir ! Shabarlah hai keluarga Yasir ! Karena sesungguhnya
yang dijanjikan kepadamu sekalian adalah surga".
Kemudian beliau berdo'a kepada Allah :
اَللّهُمَّ اغْفِرْ ِلآلِ يَاسِرٍ !
"Ya Allah, ampunilah keluarga Yasir !".
Oleh karena mereka itu terus menerus dipanggang dengan api yang menyala-nyala, maka tidak beberapa lama
kemudian matilah shahabat Yasir, setelah itu menyusullah Anis
(saudaranya 'Ammar), sedang Sumayyah, ibunya 'Ammar, sebelum sampai mati
ia dilepaskan dan diangkat dari siksaan yang amat kejam itu. Tetapi
'Ammar masih terus disiksa di atas api yang bernyala-nyala tadi. Oleh
sebab itu Nabi SAW lalu bersabda :
يَا نَارُ كُوْنــِى بَرْدًا وَسَلاَمًا عَلَى عَمَّارٍ كَمَا كُــنْتِ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ !
"Hai api ! Jadilah kamu dingin dan selamat, sebagaimana keadaan kamu dahulu atas Nabi Ibrahim".
Adapun ibunya 'Ammar, yaitu Sumayyah, setelah dilepaskan dari panggangan api tersebut, lalu ditanya lagi oleh Abu Jahal : "Maukah kamu kembali kepada agamamu yang lama dan mendustakan Muhammad ?"
Pertanyaan ini dijawabnya dengan tegas serta ikhlas : "Saya tetap mengikut Nabi Muhammad SAW, dan saya tetap beriman sungguh-sungguh kepadanya".
Abu Jahal berkata : "Ya, sudah tentu kamu mengikut Muhammad, karena kamu cinta kepadanya dan kepada kebagusan rupanya".
Kemudian
Abu Jahal dan para pemuka Quraisy, mengikatnya dan ditelanjanginya
bulat-bulat, lalu dibawa ke padang pasir, dan di sana kemaluannya
ditusuk dengan senjata tajam hingga terbelah. Maka seketika itu juga
meninggal dalam keadaan yang sangat mengerikan bagi orang yang punya
perikemanusiaan !
Adapun
'Ammar, setelah disiksa dengan panggangan api itu, lalu dia dianiaya
dengan cara yang lain lagi, oleh Abu Jahal dan kawan-kawannya, yaitu
dengan memaksanya memakai baju besi diwaktu hari sedang panas terik.
Oleh karena tak tertahankan lagi maka ia pun pura-pura mau kembali
memeluk agamanya yang lama, dan menuruti apa yang menjadi kehendak Abu
Jahal. Tetapi di dalam hati ia tetap mengikut seruan Nabi SAW dan
sungguh-sungguh beriman kepadanya. Maka setelah kelihatan dia mau
kembali mengikut agamanya yang lama, dilepaskanlah ia dari penganiayaan
yang sangat berat tadi oleh Abu Jahal.
Para
shahabat Nabi SAW sangat terperanjat setelah mendengar berita keadaan
shahabat 'Ammar itu. Sebagian dari mereka menyangka bahwa 'Ammar telah
kembali memeluk agamanya yang lama, menjadi musyrik lagi, menyembah
berhala lagi. Sebab itu di antara mereka ada yang menyampaikan hal itu
kepada Nabi SAW. Karena mereka mengira bahwa Nabi SAW belum mendengar
tentang hal 'Ammar tersebut. Padahal sesungguhnya Nabi SAW telah
mendengarnya lebih dulu. Lantaran itu kepada siapa yang mengatakan bahwa
'Ammar telah murtad, kembali menjadi musyrik atau kafir lagi dan
sebagainya beliau bersabda :
عَمَّارُ خَلَّطَ اللهُ اْلاِْيمَان مَا بَيْن قَرْنـِهِ اِلى قَدَمِهِ ! وَخَلَّطَ اللهُ اْلاِْيمَان بِلَحْمِهِ وَدَمِهِ !
"'Ammar
itu Allah telah mencampur imannya di antara ujung kepalanya, sampai
ujung kakinya dan Allah telah mencampur imannya dengan daging dan
darahnya".
Jadi
walaupun banyak dari orang-orang Islam pada waktu itu menyangka bahwa
'Ammar sudah musyrik lagi, telah murtad, menjadi kafir lagi dan
sebagainya, tetapi Nabi SAW menetapkan dengan tegas bahwa ia adalah
tetap seorang yang beriman kepada seruannya dengan sungguh-sungguh,
karena Nabi SAW sudah menerima wahyu dari Allah SWT sebagaimana dalam
QS. An-Nahl : 106.
مَن
كــَفَرَ بِاللهِ مِن بَعْدِ اِيـْـمَانِه اِلاَّ مَن اُكْرِهَ وَقَلْبُه
مُطْمَئِن بِاْلاِْيمَان وَلكِن مَن شَرَحَ بِاْلكُـفْرِ صَدْرًا
فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِّن اللهِ وَلَـهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ. النحل:106
"Barangsiapa
yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan
Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang
dalam beriman, akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk
kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya adzab yang besar" [ An-Nahl : 106 ]
Selanjutnya 'Ammar bin Yasir tetap menjadi orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya sampai akhir hayat.
7. Masuk Islamnya Shahabat 'Amir bin Fuhairah dan Saudara Perempuannya.
'Amir bin
Fuhairah, adalah seorang budak belian seorang musyrik bangsa Quraisy.
Setelah diketahui oleh tuannya bahwa ia telah mengikut seruan Nabi SAW,
kemudian ia dianiaya dengan kejam dan ganas oleh tuannya.
Kemudian ia dibeli oleh Abu Bakar RA dan dimerdekakan karena Allah semata.
Adapun
saudara perempuannya, ketika itu adalah budak belian 'Umar bin
Khaththab, yang pada waktu itu beliau belum masuk Islam. Maka dari itu
setelah diketahui oleh tuannya ('Umar bin Khaththab), bahwa ia telah
mengikut seruan Nabi SAW, ia pun dianiaya. Tetapi sebelum penganiayaan
yang ditimpakan atas dirinya itu menjadikan tewasnya, datanglah Abu
Bakar ke rumah 'Umar, dan beliau sanggup mengganti atau menebusnya
dengan harga ketika dibeli oleh 'Umar. Maka 'Umar pun mau menerima
tebusan itu dan seketika itu juga ia dilepaskan dari penganiayaan
tersebut, maka ia menjadi miliknya Abu Bakar. Dan beberapa hari
kemudian, ia dimerdekakan oleh Abu Bakar karena Allah semata.
8. Masuk Islamnya Hamamah, ibunya Bilal bin Rabah
Hamamah
ialah ibunya Bilal bin Rabah, dan ia adalah seorang budak belian seorang
bangsa Quraisy musyrik, setelah ketahuan oleh tuannya bahwa ia telah
mengikut seruan Nabi SAW, lalu dianiaya dengan kejam oleh tuannya, yang
akhirnya ditebus (diganti) harganya oleh Abu Bakar RA menurut harga
ketika dibeli oleh tuannya. Kemudian setelah ia mengikut Abu Bakar,
beberapa hari kemudian ia dimerdekakan karena Allah.
9. Masuk Islamnya Ummu 'Unais dan Anaknya Perempuan
Ummu
'Unais adalah seorang perempuan yang menjadi budak belian Aswad bin Abdi
Jaghuts, seorang pemuka musyrikin Quraisy. Setelah diketahui oleh
tuannya bahwa ia telah menjadi pengikut seruan Nabi SAW, maka ia
dianiaya. Kemudian dengan taqdir Allah, ketika ia sedang dianiaya dan
disiksa oleh tuannya, tiba-tiba datanglah shahabat Abu Bakar RA. Dan
beliau lalu menebusnya seharga ketika ia dibeli oleh tuannya. Maka
setelah Aswad bin Abdi Jaghuts menerima tebusan itu, seketika itu juga
ia dilepaskan dari penganiayaan dan menjadi milik Abu Bakar. Beberapa
hari kemudian ia dimerdekakan dan selanjutnya ia tetap menjadi seorang
Islam yang sungguh-sungguh.
Adapun
anaknya perempuan yang bernama Lathifah, pada waktu itu adalah budak
belian dari Walid bin Mughirah. Tetapi sebelum terjadi penganiayaan oleh
tuannya, ia dibeli oleh shahabat Abu Bakar dengan harga ketika ia
dibeli oleh Walid. Maka setelah ia menjadi hak milik shahabat Abu Bakar,
tidak lama kemudian dimerdekakan karena Allah semata.
10. Masuk Islamnya Nahdiyah dan anak perempuannya
Nahdiyah
adalah seorang perempuan yang menjadi budak belian Walid bin Mughirah.
Begitu juga anaknya perempuan. Kedua-duanya, sesudah diketahui oleh
tuannya mengikut seruan Nabi SAW (memeluk Islam), lalu dianiaya dengan
kejam. Tetapi dengan taqdir Allah, sebelum kedua-duanya sampai mati,
datanglah shahabat Abu Bakar RA kepada Walid untuk menebus (mengganti)
mereka dengan harga ketika dibeli oleh Walid. Maka seketika itu juga
mereka dilepaskan dari penganiayaan tuannya dan menjadi hak milik
shahabat Abu Bakar, dan akhirnya dimerdekakan karena Allah. Selanjutnya
mereka berdua menjadi pengikut Islam yang setia !
11. Masuk Islamnya Labibah
Labibah
adalah seorang perempuan budak belian 'Umar bin Khaththab (sebelum masuk
Islam). Setelah ia diketahui telah mengikut seruan Nabi SAW (memeluk
Islam), maka ia dianiaya dan disiksa oleh 'Umar.
Tatkala
'Umar bin Khaththab sedang menyiksa budak perempuan itu, tiba-tiba
shahabat Abu Bakar RA lewat ditempat itu, dan ketika itu 'Umar berkata
kepadanya : "Aku tidak akan membiarkan kamu, kecuali kalau aku sudah jemu !".
Ketika itu Labibah menjawab dengan tangkas : "Demikian juga Allah akan berbuat kepadamu, jika engkau tidak ikut Islam". Dan 'Umar terus-menerus memukuli dia sampai jemu.
Akhirnya Labibah dibeli oleh Abu Bakar RA dengan harga menurut kehendak 'Umar; kemudian dimerdekakan karena Allah semata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar